Luhut Pandjaitan Luncurkan Program 1 Juta Nelayan Berdaulat

Senin, 8 April 2019 15:17 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Januari 2019. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan meluncurkan "Program 1 Juta Nelayan Berdaulat". Program ini merupakan inisiasi dari Kementerian untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan memanfaatkan dukungan teknologi atau aplikasi berbasis Android.

Baca juga: Kata Bappenas Soal Isyarat Luhut Pandjaitan Izinkan Cantrang

"Sektor perikanan itu luar biasa kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi, tapi masih belum banyak disentuh. Program ini akan kami jadikan program unggulan atau prioritas Kementerian sebagai bagian dari dukungan menjadikan Indonesia sebagai Negara Poros Maritim Dunia," kata Luhut saat meluncurkan program tersebut di Telkom Landmark Tower, Jakarta Selatan, Senin 8 April 2019.

Luhut mengatakan potensi maritim Indonesia mencapai angka US$ 1,3 triliun per tahun tetapi yang baru dimanfaatkan sekitar 8 persen. Karena itu, dengan adanya program ini, diharapkan potensi tersebut bisa digarap lebih banyak.

Adapun program ini mendapat dukungan dari PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom sebagai salah satu BUMN dan juga Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan & Pesisir Indonesia. Rencananya program ini bakal diselenggarakan di 300 kabupaten/kota di wilayah pesisir dengan target peserta minimal 300.000 nelayan hingga akhir 2019.

Sebagai langkah awal, Kementerian bakal mengelar sosialisasi dan pelatihan pada 13-14 April 2019 di Pelabuhan Ratu, Sukabumi dan 20-21 April 2019 di Kepulauan Sula, Maluku Utara. Para peserta nantinya akan diberikan workshop berupa sosialisasi dan pelatihan atau praktik langsung menggunakan alat atau aplikasi.

Luhut menjelaskan nantinya, para nelayan bakal mendapat dukungan teknologi berupa aplikasi FishOn. Aplikasi ini memiliki fitur berupa pencarian ikan, pengawetan ikan, penjualan, komunikasi atau chatting, pencatatan hasil tangkapan hingga panic button untuk meminta bantuan dalam kondisi darurat.

CEO FishOn, Fajar Widisasono mengatakan dengan memanfaatkan aplikasi ini, nelayan bisa meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut menjadi minimal sebesar 17 persen dari sebelumnya hanya sekitar 7 persen. Aplikasi ini, kata Fajar, juga memiliki fitur berupa penjualan dan manajemen gudang serta aplikasi lelang online yang menghubungkan dengan Tempat Pelelangan Ikan atau TPI.

"Jadi selain mendapat dukungan untuk mencari ikan, nelayan juga mendapat dukungan berupa pemasaran hasil laut yang disediakan. Apalagi aplikasi ini juga menyediakan fitur seperti e-commerce," kata Fajar dalam acara yang sama yang dihadiri Luhut Pandjaitan, Senin.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

13 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

13 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

18 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

24 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

36 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

46 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya