The Economist Sebut Jokowi Akan Menang, TKN Janjikan Ini

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Minggu, 7 April 2019 17:30 WIB

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, berkampanye di Lapangan Parkir Sport Center Indramayu, Jawa Barat, Jumat 5 April 2019. Foto: Agus Suparto

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arif Budimanta, menjanjikan proses transformasi struktural akan terus-menerus dilakukan jika Jokowi menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 17 April 2019. Reformasi birokrasi dan pembenahan kelembagaan di periode kedua kepemimpinan Jokowi itu dilakukan lewat beberapa cara.

Baca juga: Sri Mulyani Yakin Kinerja Fiskal Tahun Ini Sebaik 2018

Salah satu cara misalnya, penyederhanaan perizinan melalui kebijakan Online Single Submission atau OSS dan pemebenahan infrastruktur. "Istilah kami continuity improvement, supaya ekonomi bergerak didasarkan oleh investasi dan sektor riil yaitu industri yang memberikan tujuan akhir creating jobs," kata Arif ketika dihubungi Tempo, Ahad 7 April 2019.

Pernyataan Arif tersebut untuk menanggapi hasil laporan The Economist Intelligence Unit, salah satu unit dari majalah The Economist yang memprediksi bahwa calon petahana, Jokowi, bakal menang dalam Pilpres mendatang. Dengan kemenangannya, analis The economist memprediksi bahwa Jokowi akan memastikan kelanjutan reformasi iklim usaha pada lima tahun kedua pemerintahannya, meski diperkirakan tidak berubah drastis

"Kami mengantisipasi jika Jokowi menang, maka deregulasi untuk perbaikan iklim bisnis akan terjadi sedikit demi sedikit dan pembukaan untuk investasi asing dilakukan secara gradual. Big Bang reformasi terdengar elusif," tulis laporan The Economist Intelligence Unit yang dikutip Ahad, 7 April 2019.

Arif menambahkan, usaha reformasi ini memang tidak mudah. Sebab harus menerobos zona nyaman dan cara kerja birokrasi yang cenderung manual, menjadi pelayanan berbasis internet dan teknologi. Padahal, ini penting dilakukan sebagai instrumen pencegahan korupsi.

Advertising
Advertising

Menurut Arif, infrastruktur juga dibangun sebagai bagian dari asimetri development untuk mempercepat pembangunan ekonomi di luar Jawa. Kendati demikian, ia mengakui bahwa proses ini belum terlihat kentara karena belum semuanya selesai dan sebagian sedang dikerjakan.

Baca: Tanggapi Prabowo Soal Pertumbuhan, Jokowi: RI Nomor 3 di G20 Loh

Arif optimis, dalam jangka panjang, reformasi ini akan membuat keseimbangan pembangunan Indonesia timur dan barati. Selain itu, kenyamanan berusaha di Indonesia Barat dan Timur akan setara karena kemudahan perizinan dan sarana infrastruktur sama kualitasnya.

"Artinya, reformasi di birokrasi dan sektor lain menjadi prioritas kami. Karena itu adalah salah satu prasyarat untuk bisa creating jobs," kata Arif.

Berita terkait

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

2 menit lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

1 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

4 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

5 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

8 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya