Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, TKN Sebut RI Hanya Kalah dari Cina

Reporter

Antara

Minggu, 7 April 2019 07:58 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketujuh kanan) dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kedelapan kiri) serta sejumlah ulama berjalan di atas Jembatan Suramadu di sela-sela peresmian pembebasan tarif tol Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 27 Oktober 2018. Pembebasan tarif tol tersebut diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen per tahun adalah prestasi di tengah situasi perekonomian global yang tidak menentu pada saat ini.

Baca: Tanggapi Prabowo Soal Pertumbuhan, Jokowi: RI Nomor 3 di G20 Loh

Mukhamad Misbakhun membenarkan bahwa Jokowi pernah menjanjikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, namun kondisi global tidak sesuai harapan. "Masyarakat harus tahu dan realistis. Saat itu Pak Jokowi mewarisi pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami penurunan sejak tahun 2010-2011 karena penurunan harga komoditas," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 April 2019.

Menurut Misbakhun, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen masih cukup tinggi di antara negara-negara G 20, karena dengan angka itu, Indonesia hanya kalah dari Cina dan India.

Misbakhun menjelaskan, sejak setahun setelah menjabat Jokowi berusaha menahan agar angka pertumbuhan ekonomi yang mulai mendekati 4,9 persen itu tetap bertahan pada kisaran 4,9 pesen atau bahkan mendekati 5 persen.

"Alhamdulilah Pak Jokowi bisa mengangkat sampai 5,1 atau mendekati 5,2," katanya.

Advertising
Advertising

Yang harus dipahami masyarakat, kata Misbakhun, ada kondisi kondisi global dan regional yang tidak pernah dialami sebelumnya yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap pada kondisi sekitar 5 persen.

Misbakhun membantah pihak-pihak yang menyebut pertumbuhan ekonomi stagnan, karena angka pertumbuhan 5,02 persen, 5,05 persen sampai 5,17 persen bukan angka yang rendah.

Menurut dia, angka itu merupakan sebuah prestasi di saat kondisi global tidak menentu akibat perang dagang antara Amerika dan Cina. Selain itu, ada kondisi pertumbuhan ekonomi Cina yang cenderung mengalami penurunan.

"Indonesia hanya kalah dari India dan Cina. Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih bagus dibanding negara emerging market lainnya seperti Rusia, Turki, Afrika Selatan, Brazil. Pertumbuhan ekonomi 5,17 adalah yang terbaik," ucapnya.

Indonesia, lanjutnya, berusaha memperkuat ekonomi domestik supaya pertumbuhan ekonomi tetap stabil di atas 5 persen. Perekonomian diperkuat dengan pembangunan infrastruktur seperti interkoneksi di Jawa, Sumatera, dengan pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, pembangunan di wilayah perbatasan dan menurunkan biaya logistik.

"Pembangunan infrastruktur yang masif tersebut saya yakin dalam waktu dekat akan mulai dituai oleh pemerintah karena bagaimana nanti pertumbuhan kawasan dan bagaimana pemerintah mengisi konten kawasan itu akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

14 menit lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

40 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

2 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

5 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya