Tiru Negara Lain, BI Bikin Standarisasi QR Code

Kamis, 4 April 2019 20:30 WIB

Ilustrasi QR Code. Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta mengatakan beberapa alasan Bank Indonesia membuat standarisasi QR Code atau QR Code Indonesia (QRIS). Salah satunya, karena dia melihat di beberapa negara yang sudah banyak menerapkan penggunaan QR code, namun bersifat eksklusif atau close globe.

BACA: Perbankan Dukung BI Bikin Standardisasi QR Code Payment

"Contohnya Tencent dan Alibaba di Cina, hanya untuk dia saja. Dia tidak bisa dibaca oleh yang lain dan tidak bisa membaca yang lain," kata Filianingsih di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 4 April 2019.

Kedua, kata dia, di banyak negara yang menerapkan QR code tidak mengarah kepada interoperabilitas. Ketiga, menurut Filianingsih, penerapan di berbagai negara tidak standar, sehingga sendiri-sendiri. "Bank Indonesia melihat, sebelum kami terlambat, kami lakukan standarisasi QR code," ujarnya.

BACA: QR Code Himbara Akan Melebur Menjadi T-Cash Saingi Ovo dan Go-Pay

Advertising
Advertising

Filianingsih mengatakan, terdapat kasus scam QR code di Cina. Kasus tersebut, kata dia, menimbulkan kerugian hingga US$ 13 juta.

Saat ini, kata dia, tren yang terjadi itu mulai ada gabungan, supaya bisa saling membaca. Di mana, nantinya orang Indonesia bisa belanja di luar negeri dan turis asing juga bisa belanja di Indonesia.

"Ini artinya trennya gabungan principle global, European Master Visa sudah menyusun standar yang bersifat open source. Artinya bisa dipakai dan bisa dibaca (di berbagai negara)" kata dia.

Hal ini, kata dia, mendukung interopabilitas domestik dan internasional. Kedua, kata dia, tendensi dari regulator ingin untuk mengeluarkan standar nasional sesuai dengan standar EMV.

Karena banyak yang menggunakan standar EMV, kata dia, maka akan lebih banyak manfaat kalau. Tentunya, kata dia, dengan spesifikasi yang berbeda-beda.

Baca berita tentang QR Code lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

56 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

20 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

23 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

23 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya