FAA Libatkan Kanada dalam Tim Tinjauan Teknis Boeing 737 MAX

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 4 April 2019 09:46 WIB

Para petugas membongkar sebuah kargo berisi kotak hitam dari Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines di luar markas badan investigasi kecelakaan udara BEA Prancis di Le Bourget, utara Paris, Prancis, 14 Maret 2019. [REUTERS / Philippe Wojazer]

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menyampaikan akan meluncurkan tinjauan baru tentang keselamatan Boeing 737 MAX yang dipimpin oleh seorang pejabat tinggi otoritas keselamatan resmi AS. Seperti dikutip Bisnis.com, Kamis 4 April 2019, FAA belum mengungkapkan secara detail siapa aja yang akan dilibatkan dalam Tim Tinjauan Teknis tersebut, namun juru bicara pemerintah Kanada mengatakan negaranya akan bergabung.

BACA: Pembaruan Software Boeing 737 MAX Molor dari Target

Dilansir Reuters, FAA mengatakan pihaknya akan membentuk Tinjauan Teknis Otoritas Gabungan untuk memastikan keamanan Boeing 737 MAX. Tim ini akan meneliti perangkat lunak anti-stall yang diduga menjadi penyebab dua kecelakaan fatal Boeing 737 Max 8 di Indonesia dan Ethiopia, yang menewaskan hampir 350 orang.

Tinjauan ini akan dipimpin oleh mantan ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Christopher Hart, dan terdiri dari tim ahli FAA, NASA, serta otoritas penerbangan internasional. FAA mengatakan tim tersebut akan melakukan tinjauan komprehensif tentang sertifikasi sistem kontrol penerbangan otomatis pada pesawat Boeing 737 MAX.

“(Kami juga) akan mengevaluasi aspek-aspek sistem kontrol penerbangan otomatis 737 Max, termasuk interaksi desain dan pilotnya dengan sistem, untuk menentukan kepatuhannya terhadap semua peraturan yang berlaku dan untuk mengidentifikasi peningkatan di masa depan yang mungkin diperlukan," ungkap FAA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Rabu 3 April 2019.

Advertising
Advertising

Peninjauan kembali ini dilakukan dua hari setelah FAA dan Boeing mengisyaratkan bahwa pesawat 737 Max mungkin akan dilarang terbang lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Seperti diketahui, sejak 12 Maret 2019 lebih dari 300 pesawat Boeing 737 MAX dilarang terbang di seluruh dunia setelah dua kecelakaan fatah pada Oktober lalu di Indonesia dan bulan lalu di Ethiopia.

BACA: Detik-detik Jatuhnya Lion Air JT 610, Begini Isi Rekaman Pilot

Pekan lalu Boeing mengatakan bahwa mereka telah memprogram ulang perangkat lunak pada pesawat untuk mencegah data yang salah memicu sistem anti-stall. Senin lalu, Boeing berjanji akan mengirimkan pemutakhiran perangkat lunak ke FAA dalam beberapa pekan mendatang.

Produsen pesawat terbesar di dunia itu mengatakan sistem anti-stall, yang diyakini telah berulang kali mendorong hidung bagian bawah pesawat dalam kecelakaan pesawat Lion Air, akan diubah hingga hanya melakukannya satu kali setelah merasakan masalah.

BISNIS.COM

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

3 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

6 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

18 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

19 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

4 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

15 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

16 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya