Menteri Koperasi Resmikan Pasar Rakyat di Karang Bayan Lombok

Selasa, 2 April 2019 20:37 WIB

Ilustrasi pasar Solo. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Mataram - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meresmikan satu diantara 53 pasar rakyat yang dibangun Kementerian Koperasi dan UMKM. Pasar tersebut berada di Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

BACA: Jokowi Puji Arsitek Pasar Rakyat Badung

Pasar Rakyat yang dibangun dekat area pemukiman itu bersumber dari APBN Tahun 2018 dengan total anggaran sebesar Rp 950 juta. Kondisi pasar tersebut cukup bersih dan terdiri atas 16 unit toko, masing-masing berukuran 3x3 meter dan satu los pasar berukuran sekitar 6x9 meter.

Menurut Puspayoga, kementeriannya membangun 53 pasar rakyat se Indonesia tersebut karena yang memenuhi syarat hanya 53 saja. Syarat yang harus dipenuhi untuk bisa dibangunkan pasar ini adalah tanah sehingga di masa mendatang tidak bermasalah. ''Tapi yang paling pokok adalah harus dekat dengan lokasi pasar semula," kata Puspayoga.

Ia mengatakan pula bahwa selama ini sering kesulitan karena para pedagang sulit pindah ke lokasi pasar baru. Kedatangannya di salah satu desa yang memegang teguh adat itu terasa mendadak. "Dua hari yang lalu saya rencanakan. Saya senang bisa bertemu ibu-ibu," ujarnya.

Advertising
Advertising

BACA: Sido Muncul Serius Garap Pasar Filipina Jadi Pasar Kedua

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menyambut antusias pembangunan pasar tersebut. Pasar ini, walaupun sudah lama selesai dibangun namun belum dipakai. Walaupun masyarakat sudah banyak yang minta.

Sampai saat ini, pedagang yang sudah siap untuk menggunakan Pasar Rakyat itu paling sedikit berjumlah 60 pedagang. Sedangkan yang berbentuk toko, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan melembagakannya dalam bentuk Koperasi.

Menurut Fauzan, keberadaan pasar di wilayahnya akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi warga sekitar, sehingga produk unggulan masyarakat Desa Karang Bayan dapat diperjualbelikan di sana. Ia mengatakan di Lombok Barat sendiri terdapat 33 pasar dengan banyak kategori. Tiga pasar masuk dalam Kelas A, sisanya ada di Kelas C. "Sampai saat ini, paling sedikit 10.345 pelaku Usaha Kecil yang masih butuh difasilitasi oleh Pemerintah untuk bisa berkembang," ucap Fauzan.

Selain pelaku usaha kecil, di Kabupaten Lombok Barat pun masih ada 503 koperasi, namum hanya 148 yang masih aktif. Mereka pun perlu mendapat sentuhan pembinaan, karena dari jumlah itu baru 91 koperasi yang sudah menyelenggarakan rapat anggota tahunan.

Baca berita tentang Pasar lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

6 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

1 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

2 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

2 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

2 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya