Pasokan Minyak OPEC Terendah dalam 4 Tahun

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Selasa, 2 April 2019 08:40 WIB

Donald Trump berkicau di Twitter menuntut OPEC menurunkan harga minyak dunia.[Twitter Donald Trump/@realDonaldTrump]

TEMPO.CO, Jakarta - Pasokan minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dilaporkan merosot ke level terendah dalam empat tahun pada Maret. Berdasarkan survei Reuters, hal ini terjadi karena eksportir utama Arab Saudi banyak memangkas pasokannya. Di sisi lain produksi Venezuela turun lebih banyak lagi karena sanksi-sanksi dan pemadaman listrik.

Baca: BPH Migas Akui Kelabakan Penuhi Kebutuhan Masyarakat Akibat Bencana

Ke-14 anggota OPEC memproduksi 30,40 juta barel per hari (bph) pada bulan lalu. Survei menunjukkan pada Senin 1 April 2019, pasokan turun 280.000 barel per hari dari Februari, dan ini merupakan total produksi OPEC terendah sejak 2015.

Survei menunjukkan bahwa Arab Saudi dan sekutu Teluk terus mengurangi pasokan, lebih besar dari kesepakatan OPEC terbaru. Hal ini sekaligus, mengabaikan tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang meminta peningkatan pasokan untuk menurunkan harga minyak dunia.

Penurunan pasokan terbesar datang dari Arab Saudi, produsen OPEC terbesar. Hasil survei menunjukkan, Saudi memproduksi minyak 220.000 barel per hari lebih rendah dari Februari.

Penurunan terbesar kedua terjadi di Venezuela. Sebab, Washington memberlakukan sanksi-sanksi terhadap perusahaan minyak negara PDVSA pada Januari, sementara pemadaman listrik menghentikan operasi di terminal ekspor minyak utama Jose dan di pabrik-pabrik peningkatan (upgrading) minyak mentah.

Simak: Pertamina Belum Akan Turunkan Harga BBM Ikuti Tren Minyak Dunia

Minyak mentah diperdagangkan di atas US$ 68 per barel, mendekati level tertinggi 2019, didorong oleh langkah Saudi ini, Pembatasan pasokan secara tidak sengaja juga terjadi Venezuela dan Iran, yang keduanya sedang dikenai sanksi AS yang membatasi ekspor mereka.

"Keinginan yang ada untuk membawa persediaan minyak global lebih rendah," kata Tamas Varga dari broker minyak PVM, seperti dilaporkan Antara Selasa, 2 April 2019.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

6 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

9 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

9 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya