UMKM Yogya Belum Banyak Sentuh E-Commerce

Senin, 1 April 2019 15:08 WIB

Kesibukan karyawan saat Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 2018 di kantor Pusat JD ID di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018. Dalam mengantisipasi lonjakan kunjungan ke situs selama pelaksanaan Harbolnas, perusahaan e-commerce ini melipatgandakan jumlah server yang akan digunakan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta mencatat pertumbuhan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerahnya cukup tinggi. Sampai dengan akhir tahun 2018 tercatat 258 ribu unit UMKM dan 90 persennya merupakan pelaku usaha dengan skala mikro.

BACA: Tingkatkan Daya Saing, Jokowi Ingin Ada Penurunan Pajak Korporasi

“Namun sebagian besar UMKM itu belum melakukan pemasaran secara E-commerce,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah DIY, Srie Nurkyatsiwi, dalam acara UMKM Jogja Go Digital yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY di Yogyakarta, Senin 1 April 2019.

Siwi menuturkan dari hasil kajiannya, peta pemanfatan digital marketing UMKM di DIY terbagi dalam lima kelompok. Pertama UMKM yang memanfaatkan media chatting (Whatshapp, Line, Telegram, BBM). Kedua, media sosial (Instagram, Facebook. Fanspage, G+, Youtube, Twitter). Ketiga, bisnis listing (Google My business). Keempat, marketplace (Bukalapak, OLX, Tokopedia, UKM Market, Blibli, Qlapa, Lazada, Matahari Mall, Salora, JD.Id, Sopee) dan kelima menggunakan website.

Dorongan diarahkan agar pelaku UMKM memanfaatkan E-commerce atau perdagangan elektronik sebagai sarana pemasaran produknya. “Karena dengan E-commerce, sama saja dengan membuka cabang di banyak tempat sekaligus, sehingga lebih efisien dan praktis. E-commerce sudah menjadi kebutuhan pelaku UMKM, tinggal bagaimana kita meningkatkan kapasitas SDM para pelaku UMKM khususnya di e-commerce,” ujar Siwi.

Advertising
Advertising

Menurutnya, meski penetrasi pemasaran melalui perdagangan elektronik sangat penting, namun pelaku UMKM diharapkan juga memperhatikan sisi hulu khususnya dalam hal proses produksi. Sebab, E-commerce akan percuma saja jika pelaku UMKM tidak menjaga kualitas produknya.

Siwi mengungkapkan, pemerintah daerah terus melakukan pembinaan dari hulu ke hilir. Di bagian hulu, pembinaan dilakukan mulai dari kualitas, kontinuitas dan kapasitas produksi, mutu desain produk , inovasi teknologi sampai dengan pengemasan (packaging).

Di bagian tengah (midle), kata Siwi, diarahkan pada upaya untuk membimbing UMKM bisa mengakses pembiayaan produktif dari lembaga keuangan maupun koperasi termasuk di era sekarang denga e-financing dan e-payment.

Pembinaan UMKM di bagian tengah juga mencakup pemberdayaan UMKM dari sisi sertifikasi dan standarisasi produk, hak cipta dan hak merek. Adapun di bagian hilir fasilitasi diberikan kepada UMKM dalam hal promosi produk melalui pameran.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

11 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

2 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

2 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

2 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

2 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya