Pindad Bidik Total Penjualan Capai Rp 5,2 Triliun Tahun Ini

Sabtu, 30 Maret 2019 21:28 WIB

Penampakan Medium Tank keluaran terbaru PT Pindad di Indodefense 2018 Kementerian Pertahanan di JIEXPO, Jakarta Pusat, Jumat, 9 November 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pelat merah PT Pindad (Persero) tahun ini membidik total penjualan produk sebesar Rp 5,2 triliun. Direktur Bisnis Produk Pertahanan dan Kemanan Pindad Widjajanto mengatakan angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 3,1 triliun.

Baca juga: Revolusi Industri 4.0, PT Pindad Adakan Kelas Kreatif BUMN

"Tahun 2019, target kami Rp 5,2 triliun untuk total penjualannya," kata Widjajanto ditemui usai usai mengikuti Gowes Brompton Antihoax di Gedung Tempo, Jakarta Selatan, Sabtu 30 Maret 2019. Kendati demikian, Widjajanto enggan memberikan laba bersih dari total penjualan yang ditarget perseroan untuk tahun ini.

Adapun sepanjang 2018 kemarin, kata Widjajanto, Pindad mampu mencatatkan total penjualan sebesar Rp 3,1 triliun. Sedangkan total keuntungan yang diraup mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan pada 2017 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 92 miliar.

Sebelumnya diberitakan PT Pindad menargetkan laba bersih tahun 2019 sebesar RP 145 miliar. Perinciannya target kontrak sebesar Rp 7 triliun dan penjualan sebesar Rp 5,7 triliun.

Widjajanto mengatakan selama ini perseroan telah ikut berkontribusi dalam menjaga kedaulatan pertahanan dan keamanan negara, melalui penyediaan alat utama sistem persenjataan dan pertahanan yang unggul. Mulai dari senjata, amunisi dan juga kendaraan tempur. Produk itu, selain mampu menjaga atau mendukung tugas TNI dan Polri tetapi juga telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Produk-produk seperti senjata dan amunisi yang dikeluarkan Pindad sangat berkualitas. Hal ini terbukti dengan kemenangan tim kontingen Indonesia di ajang internasional seperti lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM). Di ajang ini, tim kontingen Indonesia yang menggunakan senjata buatan Pindad berhasil mempertahankan kemenganan dengan perolehan medali terbanyak selama 12 tahun terakhir.

Sementara itu, Direktur Utama Pindad Abraham Mose sebelumnya mengatakan amunisi dan senapan penembak jitu atau sniper buatan Pindad banyak diminati negara-negara luar. "Saat ini produk pertahanan yang mulai populer adalah senapan sniper, karena permintaan akan senapan ini banyak sekali," kata Abraham, seperti dikutip Antara.

Abraham menambahkan bahwa produk senapan sniper Pindad diminati dan dilirik oleh negara-negara ASEAN karena sudah diuji coba, dipakai, serta kecepatannya yang presisi. "Paling tidak ekspor kita naik terus dibandingkan dari tahun sebelumnya untuk amunisi, pistol, senjata dan kendaraan tempur. Kurang lebih 30 persen," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

10 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

17 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini Jumat, 12 April 2024 kembali melesat Rp 18 ribu. Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam per 1 gram ada pada level Rp 1.324.000.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

18 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

20 hari lalu

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.

Baca Selengkapnya

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

23 hari lalu

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

KPPU tengah mengidentifikasi penjualan tiket sub-class dengan harga paling tinggi selama 7 hari, sebelum dan setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.256.000 per Gram

27 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.256.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau harga emas Antam masih melanjutkan tren kenaikan dalam perdagangan Selasa, 2 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

28 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

38 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

40 hari lalu

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) AM Putranto diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pindad

Baca Selengkapnya

Ramadan, Lazada Catat Peningkatan Penjualan hingga 3 Kali Lipat pada Jam Tertentu

45 hari lalu

Ramadan, Lazada Catat Peningkatan Penjualan hingga 3 Kali Lipat pada Jam Tertentu

Memasuki bulan Ramadan, Lazada Indonesia mencatat peningkatan penjualan hingga tiga kali lipat pada jam-jam tertentu.

Baca Selengkapnya