Indonesia Segera Berangkatkan Tim Investigasi Boeing ke Ethiopia

Jumat, 29 Maret 2019 08:12 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Dua perwakilan tim investigasi kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 dari Indonesia akan segera bergabung dengan tim penyelidikan di Ethiopia pekan depan. Perwakilan dari Indonesia tersebut berasal dari Direktorat Kelaikudaran dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan (DKPPU) dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca juga: Bertemu Bos Boeing, Garuda Tunggu Kepastian Pengganti 737 Max 8

“Ada dua orang yang berangkat. Satu orang dari KNKT dan satu orang dari DKPPU,” ujar Direktur Kelaikudaran dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Captain Avirianto saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis petang, 29 Maret 2019.

Seorang dari DKPPU, menurut Avi, bernama Inspektur Totok. Ia telah lulus pendidikan investigasi dan dianggap memiliki kemampuan dalam bidang tersebut.

Avirianto menyatakan, Inspektur Totok dan seorang perwakilan dari KNKT bakal turut menginvestigasi sebab-sebab kecelakaan pesawat Boeing seri Max yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines. Kecelakaan pesawat dengan nomor registrasi ET 302 itu sebelumnya terjadi pada 10 Maret 2018.

Ethiopian Airlines terempas di daratan Addis Ababa hanya 6 menit setelah lepas landas. Kecelakaan itu menyebabkan 157 penumpang dan awak pesawat tewas seketika. Kecelakaan pesawat ini dianggap memiliki kemiripan dengan insiden yang menimpa JT 610 milik Lion Air. Pada Oktober lalu, JT 610 dengan pesawat jenis yang sama seperti Ethiopian Airlines, mengalami kecelakaan. Pesawat JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Ethiopian Airlines telah menerima tim investigasi dari Indonesia lantaran alasan adanya dugaan kemiripan tersebut. Selain itu, Indonesia memiliki wewenang terlibat dalam penelaahan kecelakaan ET 302 lantaran ada seorang warga Tanah Air yang menjadi korban pada insiden nahas tersebut.

Menurut Avirianto, tim investigasi dari Indonesia nantinya akan menelisik adanya keseragaman faktor-faktor pemantik kecelakaan. Bila benar ada kemiripan, tim investigasi akan mengirimkan rekomendasi ke pabrikan pesawat Boeing Co yang menerbitkan Boeing seri Max. “Kalau hasil dari dua pesawat memang ada yang menjadi problem, kami kirim rekomendasi apa yang perlu diperbaiki,” ucap Avirianto.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

14 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

15 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

18 jam lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

22 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

22 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

11 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

16 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya