Menaker: Era Jokowi, Ada 10 Juta Lapangan Kerja Tercipta

Kamis, 28 Maret 2019 13:51 WIB

Menaker Hanif Dhakiri saat meresmikan pendirian 500 BLK Komunitas Berbasis Pesantren di di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu 27 Maret 2019.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri membantah tudingan yang menganggap di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi
masyarakat susah memperoleh pekerjaan. Ia menyebut, di era Jokowi sudah tercipta 10 juta lapangan pekerjaan baru.

Baca: Jokowi Siapkan Kartu Prakerja, Prabowo Tak Terpancing

"Penciptaan lapangan kerja selama (kepemimpinan) 4,5 tahun Pak Jokowi itu sudah mencapai 10,5 juta lapangan kerja dan mayoritas sektor formal," ujar Hanif di sela forum Jejaring Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat Asean atau Asean Oshnet di Yogyakarta, Kamis 28 Maret 2019.

Dengan mengungkap bukti capaian itu, Hanif sekaligus menepis tudingan yang menila era Jokowi lapangan kerja yang tercipta minim. "Target (penciptaan lapangan kerja) yang seharusnya dicapai pemerintah selama lima tahun,tercapai dalam waktu empat tahun lebih," ujar Hanif.

Hanif menambahkan, yang menjadi persoalan mengapa masih banyak angkatan kerja yang menganggur atau tak terserap bukan pada lapangan kerja yang diciptakan, melainkan ketimpangan skill. Dari sekitar 131 juta angkatan kerja yang ada saat ini, 58 persennya merupakan lulusan SD dan SMP.

Advertising
Advertising

Dengan kondisi demikian, Hanif menambahkan dari 10 orang angkatan kerja maka ada enam orang merupakan lulusan SD/SMP. Sedangkan sisanya empat orang berpeluang lebih bisa mengakses lapangan kerja yang tersedia.

Hanif menuturkan, lulusan sekolah menengah kejuruan masih mendominasi angka pengangguran Indonesia. Pengangguran dari lulusan SMK saat ini sebanyak 11 persen.

Baca: Kubu Jokowi: Ide Penghapusan Ujian Nasional Sandiaga Absurd

"Ketimpangan ketrampilan ini yang mendasari pemerintah mengeluarkan kartu pra kerja, untuk akses penguatan pendidikan vokasi dan pelatihan kerja agar lebih siap menghadapi kebutuhan pasar kerja," ujar Hanif

Hanif menuturkan, ketimpangan skill ini terjadi di berbagai lapis sehingga lapangan kerja susah menyerapnya. Misalnya di Kabupaten Morowali saat ada perusahaan mencari 800 orang supir dump truck hanya berhasil mendapatkan sembilan orang saja yang memenuhi persyaratan kemampuan. Tak hanya di luar Jawa, sebuah pabrik garmen di Jawa Tengah mencari 25 ribu tenaga kerja juga menemui kesulitan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

31 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

44 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

7 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya