Pemerintah Disarankan Fokus di Sektor Jasa ketimbang Ekspor

Kamis, 28 Maret 2019 06:50 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan Indonesia berpotensi kuat meningkatkan pendapatan di sektor jasa. Dibanding ekspor dan produksi barang, jasa menjadi penyokong masa depan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.

Simak: Selain Bus, Indonesia Juga Ekspor Gerbong Kereta ke Bangladesh

“Sektor penghasil barang seperti manufaktur, pertambangan, pertanian pertumbuhannya hanya 3 persenan. Sementara jasa 6 persenan. Jadi buat apa (membahas) ekspor?” kata Faisal Basri dalam diskusi bertajuk Ekonomi Dunia Melambat, Bagaimana Nasib Ekspor Kita di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu sore, 27 Maret 2019.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menurut Faisal, sejatinya telah menyadari adanya dominasi pertumbuhan jasa ini. Namun pemerintah masih saja terus berfokus untuk merembuk sektor ekspor yang dinilai untuk saat ini bukan kekuatan utama ekonomi Indonesia.

Faisal mengatakan, di bidang ekspor komoditas, Indonesia tertinggal dengan Vitenam, Thailand, Laos, dan Bangladesh. Utamanya Vietnam, negara ini diakui telah menjadi macan baru di Asia yang telah lebih maju ketimbang lainnya.

Advertising
Advertising

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia atau Gapmmi Adhi Lukman mengatakan Vitnam telah membuat perjanjian dagang atau free trade agreement (FTA) dengan negara-negara tujuan ekspor, seperti Amerika Latin dan Afrika. Dengan kesepakatan dagang, itu Vietnam memperoleh keringanan bea ekspor.

Selain itu, menurut Faisal, saat ini masyarakat yang bekerja di sektor jasa mencapai 55 persen. Sedangkan sisanya bekerja di sektor lain non-jasa. Adapun penyumbang devisa negara terbanyak juga berasal dari sektor jasa. “Turis menyumbang 14 miliar dolar dan tenaga kerja menyumbang 11 miliar dolar,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik belakangan merilis laporan yang menyatakan kegiatan ekspor menurun. Sepanjang Februari 2019, ekspor tercatat US$12,53 miliar atau turun 10,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month). Jika dibandingkan pada Febuari 2018 (year on year), nilai ekspor juga tercatat turun 11,33 persen.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

11 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya