Sandiaga Janji Buyback Indosat, Menteri Era Soeharto: Tak Penting

Jumat, 22 Maret 2019 14:23 WIB

Tanri Abeng. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Janji calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno untuk membeli kembali atau buyback PT Indosat Tbk. ditanggapi oleh menteri di pemerintahan Soeharto, Tanri Abeng.

Baca: Sandiaga Janji Buyback, Saham Indosat Turun ke Level Rp 2.830

Tanri Abeng yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara pada masa Presiden Soeharto menilai rencana buyback Indosat bukan langkah yang perlu dilakukan. "Menurut saya itu tidak penting," ujarnya di Kampus Tanri Abeng University, di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Maret 2019.

Tanri menilai buyback Indosat tidak penting lantaran perusahaan telekomunikasi pelat merah seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom dengan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sudah menguasai pasar. "Buat apa lagi kita buyback," ujar dia. Kecuali, jika Indosat dijual dengan harga sangat murah dan secara komersial menguntungkan bagi Indonesia, barulah langkah itu bisa dipertimbangkan.

Namun, Tanri yang juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia itu menyebutkan, dengan perhitungan strategis, buyback Indosat tidak perlu dilakukan karena perusahaan BUMN sudah cukup kuat di sektor tersebut. Lagipula, dengan komposisi saat ini, persaingan industri telekomunikasi di dalam negeri juga menjadi lebih intens.

Advertising
Advertising

Imbas dari persaingan yang ketat itu, kata Tanri, adalah peningkatan pelayanan dan efisiensi. "Jadi menurut saya biarkan saja, enggak usahlah pemerintah buyback, Telkom dengan Telkomselnya sudah menjadi raja, ngapain lagi?" kata Tanri yang kini menjadi salah satu komisaris PT Pertamina (Persero).

Sebelumnya, calon wakil presiden 02, Sandiaga Uno berujar buyback itu menjadi salah satu langkah menopang rencana program single identification number (SIN) lewat kartu Kartu Tanda Penduduk elektronik.

Untuk mewujudkan program itu, kata Sandiaga, Indonesia harus menguasai data terlebih dulu. "Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk mem-buyback Indosat itu bagus. Di bawah Prabowo Sandi akan kami usahakan," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.

Janji buyback Indosat ini memang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo pada 2014. Jokowi mengatakan Indosat dijual semasa Indonesia belum pulih benar dari krisis di era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Baca: Sandiaga Janji Buyback Indosat, Ini Komentar Rudiantara

Sandiaga mengatakan dirinya dan Prabowo siap melanjutkan janji Jokowi itu. Dia mengklaim buyback Indosat dapat memudahkan kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan dunia usaha terkait program SIN. "Menurut saya belum diseriusin aja. Insya Allah akan kami lanjutkan," kata Sandiaga ihwal hambatan buyback Indosat selama ini.

BUDIARTI UTAMI

Berita terkait

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

5 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

6 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

11 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

12 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

13 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

13 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

14 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

14 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

14 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

15 hari lalu

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.

Baca Selengkapnya