Keluarga Korban Lion Air Daftarkan Gugatan ke Boeing US$ 1 Juta

Senin, 18 Maret 2019 06:40 WIB

Kecelakaan maskapai Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta yang jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 orang tersebut juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 21 keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 telah mendaftarkan gugatan untuk menuntut perusahaan Boeing Co. ke Pengadilan Negeri Seattle di Washington, Amerika Serikat. Tim kuasa hukum dari kantor Pengacara Hermann Law Group menyatakan para keluarga korban meminta ganti rugi sebesar minimal US$ 1 juta.

Baca: Sebelum Dilarang Terbang, Boeing 737 Dicek Intensif oleh Kemenhub

“Kami fokus menuntut ganti rugi dari perusahaan karena kami lihat Boeing punya andil yang sangat besar dalam kecelakaan,” kata perwakilan Hermann Law Group di Indonesia, Columbanus Priandanto, saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019.

Tuntutan itu telah didaftarkan sebelum keluarga korban menerima uang santunan dari perusahaan maskapai Lion Air sebesar Rp 1,3 miliar. Menurut Priandanto, uang santunan yang diserah-terimakan dari perusahaan maskapai ini tidak sama dengan uang ganti rugi.

Priandanto menyebut, korban kecelakaan pesawat seharusnya menerima ganti rugi dari perusahaan, baik operator maupun pembuat pesawat. Ganti rugi itu dihitung berdasarkan prospek ekonomi masing-masing keluarga. Misalnya, bila yang meninggal adalah suami atau tulang punggung, pihak yang ditinggalkan akan menerima nilai ganti rugi yang lebih besar karena mereka terbebani kerugian material berlipat.

Keluarga korban bergerak menuntut Boeing Co setelah tim kuasa hukum memperoleh informasi adanya dugaan kelalaian perusahaan merancang pesawat jenis Boeing 737 seri Max 8. Pesawat yang dioperasikan Lion itu jatuh di perairan Karawang setelah terbang di ketinggian 5.000 kaki pada Oktober lalu.

Advertising
Advertising

Pesawat jenis yang sama milik maskapai Ethiopian Airlines juga jatuh di Addis Ababa. Pesawat menghilang dari radar dengan ketinggian 10.800 kaki.

Priandanto mengklaim, dari informasi yang diterima, peralatan Boeing seri Max itu tak dapat dikendalikan polit penerbangan lantaran sistem otomatis anyar yang dijalankan untuk pesawat itu cacat.

Meski sudah mendaftarkan gugatan, tim kuasa hukum masih terus mengumpulkan data dan bukti yang menguatkan gugatan mereka terhadap perusahaan Boeing Co. “Yang jelas sedang kami perjuangkan. Untuk menuntut Boeing, kami harus meyakinkan bahwa Boeing salah. Untuk meyakinkan Boeing salah, kami melakukan investigasi,” ucapnya.

Berita terkait

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

1 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

14 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

15 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

15 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

17 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

17 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

18 hari lalu

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.

Baca Selengkapnya