Bahas Boeing 737 Max 8, RI Jalin Kerja Sama dengan ASEAN

Kamis, 14 Maret 2019 09:45 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai menggelar rapat bersama Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu petang, 13 Maret 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan otoritas penerbangan negara-negara ASEAN menyikapi kecelakaan beruntun yang menimpa pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk menyeragamkan langkah yang akan diambil pemerintah terhadap kelanjutan pengoperasian Boeing jenis baru itu.

BACA: Pemerintah Minta Rekomendasi FAA Ihwal Kelaikan Boeing 737 Max 8

"Jadi kita mau samakan dulu bagaimana pandangan kita terhadap kejadian ini," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2019.

Luhut mengatakan kerja sama ini digelar setelah sejumlah negara memutuskan melarang Boeing 737 Max 8 terbang sementara atau grounded. Negara-negara di ASEAN yang telah menerapkan kebijakan grounded adalah Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Bahkan, secara ekstrem, Singapura melarang pesawat produksi Boeing Co itu untuk memasuki teritori penerbangannya. Sementara itu, Thailand baru akan menjalankan kebijakan yang sama pada hari ini, Kamis, 14 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Menurut Luhut, Indonesia belum menentukan kapan kebijakan grounded akan dicabut. Ia ingin maskapai Indonesia tak buru-buru memberi lampu hijau Boeing 737 Max 8 untuk kembali mengangkasa.

"Saya pikir kita enggak akan terburu-buru cabut (kebijakan grounded) itu karena kita enggak mau nanti tiba-tiba ada kecelakaan lagi. Kita sudah sepakat," ucapnya. Sembari melakukan komunikasi intens dengan sejumlah negara pada masa grounded, Luhut mengatakan Kementerian Perhubungan masih menanti
respons dari Boeing Co.

Luhut mengimbuhkan, pemerintah Indonesia juga masih menunggu rekomendasi dari otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) yang menyatakan pesawat Boeing 737 Max 8 ini benar-benar aman. Kendati, sejatinya FAA telah mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat itu layak terbang.

BACA: Lion Air dan Garuda Ungkap Alasan Tak Rugi Meski Boeing 737 Max 8 Di-grounded

Ketua Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Nucahyo Utomo mengatakan dalam waktu dekat ,Boeing Co akan melakukan modifikasi terhadap pesawat Boeing 737 Max 8. Modifikasi dilakukan untuk meyakinkan keselamatan penerbangan.

Dari pertemuan KNKT dengan Luhut, Nucahyo mengatakan Indonesia akan menunggu langkah modifikasi Boeing 737 Max 8 itu. "Pak Luhut sarankan grounded dulu sampai modifikasi selesai. Kalau sekarang grounded belum ada yang berubah, grounded dicabut, malah lucu," ujar dia.

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

6 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

11 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

11 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

16 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

19 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

26 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

28 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

29 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

30 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya