Hasil Studi LM FEB UI: BUMN RI Lebih Baik dari Malaysia

Rabu, 13 Maret 2019 12:08 WIB

Managing Director LM FEB UI Toto Pranoto (berdiri di podium) dan Peneliti LM FEB UI Hilda Rossieta (kerudung hitam) saat memaparkan hasil penelitian mengenai kinerja BUMN di Hotel Borobudur, Rabu 13 Maret 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) menyatakan kinerja perusahaan-perusahaan yang masuk sebagai Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Indonesia lebih baik jika dibandingkan kinerja BUMN yang ada di Malaysia. Hal itu disampaikan dalam deseminasi hasil penelitian yang bertajuk "Prospek BUMN di Tahun Politik 2019" oleh LM FEB UI di Hotel Borobudur, Rabu 13 Maret 2019.

Baca: Tiga Hari Dibuka, 165 Ribu Pelamar Berebut Lowongan Kerja BUMN

"Kinerja BUMN meski masih di bawah Temasek tetapi jauh lebih tinggi dari Khazanah terutama dalam hal total aset dan juga pendapatanya sejak 2016-2018," kata Managing Director LM FEB UI Toto Pranoto saat memaparkan hasil studi, Rabu, 13 Maret 2019.

Temasek merupakan kumpulan BUMN milik Singapura sedangkan Khazanah merupakan BUMN milik Malaysia. Menurut catatan LM FEB UI, sepanjang tahun 2018 kemarin total pertumbuhan aset milik BUMN Indonesia mecapai angka 13,6 persen sedangkan pertumbuhan pendapatannya mencapai 15,8 persen.

Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan Temasek yang hanya bisa tumbuh 12,3 persen untuk total aset dan 10,4 persen untuk pertumbuhan pendapatan. Sedangkan Khazanah justru mengalami kerugian atau minus sebesar 3,8 persen untuk total aset dan minus 3,8 persen untuk total aset maupun total pendapatan.

Advertising
Advertising

Dengan kondisi tersebut, Toto mengatakan kondisi BUMN Indonesia jauh lebih baik jika dibandingkan oleh Malaysia. Khazanah tercatat mengalami kerugian sebesar Ringgit Malaysia 6,3 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun. Kondisi tersebut, kata Toto, terjadi karena kombinasi kondisi fundamental perusahaan, volatilitas pasar dan juga perusahaan regulasi. "Kerugian ini terjadi pertama kalinya sejak 5 tahun terakhir," kata Toto.

Menurut catatan LM FEB UI, pertumbuhan aset BUMN Indonesia sepanjang 2018 mencapai Rp 8.092 triliun, atau tumbuh 12,3 persen dibandingkan pada 2017 yang hanya mencapai Rp 7.210 triliun. Pertumbuhan ekuitas BUMN saat ini mencapai Rp 2.479 triliun atau naik 4,16 persen dibandingkan 2017 yang hanya mencapai Rp 2.380 triliun. Dengan kondisi itu, pertumbuhan laba 2018 mencapai Rp 188 triliun atau tumbuh 1,08 persen jika dibandingkan pada 2017 yang mencapai Rp 186 triliun.

Kendati demikian, kata Toto, secara valuasi nilai, angka pertumbuhan BUMN Indonesia tesebut masih kalah jika dibandingkan dengan Temasek. Salah satunya, karena Temasek memiliki portofolio investasi yang sangat terdiversifikasi. Selain itu, Temasek juga berbeda karena lebih fokus pada perusahaan investasi dan jual beli dibandingkan BUMN Indonesia yang fokus pada produksi maupun layanan jasa.

Baca: Rini Soemarno: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung 2021

Sementara itu, Toto menjelaskan, studi perbandingan ini dilakukan dengan membandingkan Khazanah, Temasek dengan 20 perusahaan BUMN besar yang ada di Indonesia. Keduapuluh perusahaan itu dipilih karena laporan kinerjanya bisa diakses secara terbuka oleh publik.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya