Pengusaha Mebel dan Kerajinan Mulai Bidik Pasar Afrika dan Eropa

Selasa, 12 Maret 2019 15:20 WIB

Panitia even JIFFINA 2019 mempersiapkan pameran mebel dan kerajinan di Yogya yang dimulai 13 Maret 2019. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta -Para pengusaha mebel dan kerajinan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) se- Jawa-Bali bakal menggelar Jogja International Furniture and Craft Fair (JIFFINA) yang berlangsung 13-16 Maret 2019 di gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.

BACA: Jenazah Korban Mutilasi di Malaysia Dipulangkan Rabu Pekan Ini

Melalui JIFFINA kali ini kalangan pengusaha membidik potensi pasar ekspor baru, yang selama ini masih bergantung pada Eropa Barat dan Amerika Serikat.

"Beberapa waktu terakhir kami melihat peluang pasar baru untuk mebel dan kerajinan itu tumbuh di beberapa negara Afrika, negara bekas Uni Soviet, juga Eropa Timur, potensi ini kami garap," Ketua JIFFINA 2019, Endro Wardoyo di Yogyakarta Senin 11 Maret 2019.

Dalam JIFFINA kali ini, setidaknya sudah ada 910 buyer dari luar negeri yang mendaftarkan diri akan datang ke Yogyakarta.

Advertising
Advertising

Dalam acara kali ini setidaknya ada 300 pengusaha mebel dan kerajinan yang turut serta. Jumlah tersebut sedikit meningkat dibanding dengan jumlah pengusaha dalam JIFFINA sebelumnya hanya sekitar 280 orang.

BACA: Jamin Pilpres Aman, Jusuf Kalla: Pengusaha Tak Perlu ke Singapura

Tak hanya itu, pada gelaran kali ini ada sekitar 1200 pengusaha lokal berbagai daerah di Indonesia menyatakan akan hadir.

Endro mengatakan selama ini ekspor mebel dan kerajinan yang berasal dari DI Yogyakarta masih bergantung pada pasar tradisional yaitu Amerika Serikat dan Eropa.

Hal ini terlihat dari permintaan tahun 2018 lalu. Selain Amerika Serikat, pasar ekspor seperti ke Belanda kemudian ke Jerman, Perancis, Inggris, juga Italia paling menggeliat.

"Pasar ekspor paling besar Indonesia masih ke Eropa dan Amerika Serikat karena memang menjanjikan. Pasar Amerika Serikat adalah perusahaan-perusahaan besar yang sudah kontrak dan mereka juga tidak perlu pameran seperti JIFFINA ini," ujarnya.

Padahal, ujar Endro, beberapa negara yang di kawasan Asia seperti Korea dan Jepang yang mulai tumbuh permintaannya. Korea dan Jepang terlihat mulai tumbuh menjadi pasar potensial seiring membaiknya kondisi perekonomiannya.

"Calon pembeli beberapa negara seperti Burundi, Skotlandia dan bekas Uni Soviet juga ikut mendaftarkan diri dalam pameran JIFFINA 2019 ini, sehingga harapannya terjadi transaksi yang mampu mengalihkan pasar tradisional," ujarnya.

Endro mengatakan pihaknya menargetkan transaksi sebesar 80 juta US Dollar selama pameran berlangsung. Target tersebut meningkat dibanding dengan nilai transaksi pada hajatan tahun lalu yaitu sebesar 64 juta US Dollar.

Baca berita tentang Pengusaha lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

5 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

1 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

7 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya