Cadangan Devisa Naik, IHSG Berpeluang Bangkit Lagi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 11 Maret 2019 07:55 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indosurya Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di perdagangan saham hari ini berpeluang bangkit kembali, terutama karena pemerintah merilis data kenaikan jumlah cadangan devisa. Hari ini, IHSG diprediksi akan bergerak naik pada kisaran 6.336-6.498 HSG setelah akhir pekan lalu ditutup melemah signifikan 1,16 persen di level 6383.068.

Baca: Cina Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi jadi 6 Persen di 2019

“Ini ditopang kuatnya cadangan devisa dan positifnya data ritel,” kata William Surya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas dalam rilis riset yang diterima Bisnis.com pada Senin, 11 Maret 2019.

William menjelaskan pascarilis data perekonomian cadangan devisa yang terlansir cukup bagus, ditambah dengan adanya rilis data perekonomian tentang penjualan ritel yang diperkirakan akan terdapat peningkatan, semakin menunjukkan kondisi fundamental perekonomian negara yang cukup solid dan kuat. Hal ini tentunya dapat menjadi sentimen posiitif yang kuat untuk kembali mendorong kenaikan IHSG dalam jangka panjang, serta kembalinya arus capital inflow ke dalam pasar modal Indonesia. "Hari ini IHSG berpotensi naik," tulis William.

Sebelumnya Bank Indonesia mengumumkan cadangan devisa akhir Februari 2019 sebesar US$ 123,3 miliar atau naik US$ 3,2 miliar dibandingkan posisi akhir Januari sebesar US$ 120,1 miliar. Kenaikan cadangan devisa disebabkan penerbitan surat utang negara berbasis syariah atau sukuk global pemerintah. "Peningkatan cadangan devisa pada Februari 2019 terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah, penerimaan devisa migas, dan penerimaan valas lainnya," demikian tertulis dalam siaran pers BI, Jumat 8 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya, cadangan devisa berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu menjaga stabilitas makroekonomi. Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai.

BISNIS.COM

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

2 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

9 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya