BPN Prabowo: Defisit BPJS Ditambal dari Anggaran Bocor

Sabtu, 9 Maret 2019 19:55 WIB

Logo BPJS Kesehatan. bpjs-kesehatan.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandiaga, Hermawan Saputra mengatakan pihaknya memiliki cara untuk menutup defisit keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan. Menurut dia salah satunya dengan menggunakan dana kebocoran Rp 1.000 triliun untuk dimanfaatkan menghilangkan defisit BPJS.

Baca: Kubu Prabowo Sebut Orang Luar Jawa Selama Ini Subsidi Orang Jawa

"Pertama pendekatan anggaran, kalau Pak Prabowo calon presiden menyampaikan kebocoran Rp 1.000 triliun per tahun. Andai defisit ini, kalau data tahun 2017 sekitar Rp 9,8 triliun, sebenarnya persoalan ini sederhana untuk diselesaikan," kata Hermawan di D'Consulate Resto, Jakarta, 9 Maret 2019.

Hal itu dia sampaikan dalam diskusi Menuju Debat III, Menakar Visi Kesehatan. Adapun debat pilpres ketiga akan berlangsung pada Ahad pekan depan, 17 Maret 2019 dengan tema Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Budaya.

Hermawan menyebutkan, jika ada sumber kebocoran, nantinya Prabowo sebagai presiden bakal mengeluarkan kebijakan untuk menutup potensi kebocoran tersebut. Dengan begitu, sangat mudah untuk mengaktualisasikan dana bagi kebutuhan layanan yang lain juga. "Tapi ini tidak serta merta, kami harus menghitung secara dalam, melibatkan berbagai stakeholder," kata dia.

Pendekatan kedua, kata Hermawan dengan melihat pelayanan kesehatan PPK 1 atau primary health care. PPK 1 nantinya dikembalikan fungsinya sebagai upaya promotif dan preventif untuk kesehatan.

Kalau itu dilakukan, menurut Hermawan, 80 persen persoalan kesehatan seharusnya bisa teratasi. "Maka tidak akan ada hal-hal yang sifatnya besar di aspek PPK 3 yang sifatnya katastropik atau penyakit-penyakit permined, dengan demikian defisit selama ini bisa dengan sendirinya teratasi," ujarnya.

Artinya, menurut Hermawan, penyakit-penyakit katastropik atau penyakit-penyakit tidak menular itu yang tembus dan terlayani dengan besar, menjadi beban pada level ketika atau rujukan tingkat tiga, seperti rumah sakit kelas A dan B itu, betul memiliki beban penyakit katastropik. "Ini lah faktor-faktor yang menyebabkan tagihan BPJS tinggi," kata dia.

Terkait kebocoran anggaran, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto beberapa waktu lalu yang menyebut ada kebocoran anggaran negara sampai 25 persen dan nilainya mencapai Rp 1.000 triliun. "Ocehan itu ibarat barang, sudah menjadi barang bekas. Karena pernah disampaikan pada Pilpres 2014," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding dalam keterangan resminya, Jumat, 8 Februari 2019.

Baca: Sanggah Kubu Prabowo, TKN Jokowi: Jumlah Penderita Stunting Turun

Prabowo pun dianggap berlebihan, sebab ketika itu APBN Indonesia saja hanya berkisar Rp1.500 triliun. "Konyolnya Prabowo tidak pernah sekalipun menjabarkan bukti apalagi melakukan pelaporan hukum," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

4 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

5 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

7 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

8 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

8 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

9 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya