Kargo Mahal, Lion Parcel Kurangi Kiriman Paket Via Pesawat

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 8 Maret 2019 12:35 WIB

PT Kereta Api Logistik dan PT Lion Express (Lion Parcel) meresmikan kerja sama pengiriman barang di Kantor Pusat Lion Parcel, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, 8 Februari 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul mahalkarnya tarif kargo pesawat, Lion Parcel, anggota grup maskapai penerbangan Lion Air Group yang melayani jasa pengiriman barang, bakal mengurangi pengiriman paket barang menggunakan jalur udara. Sebaliknya, Lion Parcel bakal menggenjot pengiriman barang lewat jalur darat. Salah satu upaya peralihan itu dilakukan Lion Parcel hari ini kerja sama dengan KA Logistik.

Simak: BIJB Buka Bisnis Kargo Domestik di Bandara Kertajati Bulan Depan

"Darat ini baru mulai, begitu kami kaji ulang biaya dan kecepatannya, kami lihat mungkin bisa nyampe 40 persen untuk darat dan 60 persen udara," kata Direktur Utama Lion Parcel Farian saat ditemui usai acara penandatanganan kerja sama dengan PT Kereta Api Logistik atau KA Logistik di Kantor Pusat Lion Parcel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, 8 Februari 2019. Saat ini, proporsinya masih sekitar 90 via udara dan 10 persen lewat darat.

Peralihan model bisnis ini dilakukan Lion Parcel karena beberapa faktor. Pertama karena biaya kargo yang cenderung mahal sebagai imbas dari kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) hingga 50 persen. Kedua karena jalur darat dinilai lebih efisien untuk pengiriman barang ke daerah tertentu dibandingkan pesawat.

Farian mencontohkan bahwa semula, pengiriman barang di Lion Parcel dari Jakarta menuju Kota Purwokerto, Jawa Tengah, harus singgah dulu ke Yogyakarta karena diangkut menggunakan pesawat Lion Air. Tapi dengan kerja sama ini, barang bisa langsung diangkut ke Kota Purwokerto menggunakan kereta api.

Menurut Farian, pengiriman barang lewat KA Logistik ini bisa berhemat hingga 400 persen. Ia mencontohkan pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya mencapai Rp8.000 per kilogram. Sedangkan lewat KA Logistik hanya Rp2.000 per kilogram.

Meski kerja sama dengan KAI baru dimulai, Farian telah melihat potensi ke depan akan semakin meningkat. "Ada potensi naik dan itu akan terus kami tambahkan dengan melihat kondisi market. Kalau SMU naik lagi, pasti kami makin larikan ke kereta api," kata dia.

Selain dengan kereta api, Lion Parcel juga telah lebih dulu mengandalkan pengiriman barang lewat bus. Ketika barang yang dikirim diangkut menggunakan pesawat Lion Air sampai di bandara tujuan, bus kargo yang jadi mitra Lion Parcel yang melanjutkan pengiriman ke rumah konsumen. Dengan seluruh upaya ini, Lion Parcel menargetkan jumlah barang yang dikirim 2019 ini bisa naik 5 kali lipat menjadi 10 ribu ton setiap bulan, dari tahun lalu yang hanya 2 ribu ton.

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

9 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

5 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

6 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

6 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya