Jokowi Bakal Gaji Pengangguran, Bagaimana di Jerman?

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 7 Maret 2019 16:13 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan KIP kepada 3.300 siswa DKI di SLB Negeri Pembina Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 6 Maret 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berencana mengeluarkan Kartu Prakerja untuk memberikan layanan pelatihan vokasi, dan memberikan pelatihan bagi warga yang belum bekerja serta sudah bekerja dan akan berganti pekerjaan. Kartu yang disebut-sebut kartu tunjangan pengangguran itu banyak memicu pro kontra.

Berita terkait: Tunjangan Pengangguran Hanya Bisa Diterapkan di Negara Maju

Di sejumlah negara, pemberian tunjangan pengangguran bukan hal baru. Ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan, program serupa sudah diterapkan di Eropa dengan sebutan unemployment benefit. "Mungkin ini yang menginspirasi program Kartu Prakerja," ujar dia dalam sambungan telepon kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2019.

Berdasarkan studi yang dilakukan Fithra soal ketenagakerjaan di Jerman, unemployment benefit hanya sebagian kecil dari reformasi ketenagakerjaan di negara maju itu. Pada awak 2000-an Jerman memulai reformasi dengan berfokus pada hal peningkatan kapasitas tenaga kerja, hingga penguatan ekosistem ketenagakerjaan. Pemberian tunjangan bagi pengangguran masuk di dalamnya dalam bentuk asuransi bagi penganggur alias unemployment insurance.

Fithra mengatakan para pekerja di Jerman kala itu diminta membayar sejumlah biaya, salah satunya asuransi untuk menganggur. Dana asuransi itu akan cair ketika mereka mulai menganggur, misalnya ketika akan pindah kerja. "Untuk Indonesia sendiri, saya melihat reformasinya masih belum ada, tapi tiba-tiba ada kartu prakerja," kata dia. "Kalau di unemployment benefit, salah satu sumber dananya dari asuransi menganggur, yang kita belum punya."

Advertising
Advertising

Selain itu, unemployment insurance di Jerman, ujar Fithra, tidak diberikan kepada sembarang penganggur. Biasanya penerima dana itu adalah yang sebelumnya pernah bekerja dan membayar asuransi, bukan lulusan baru atau freshgraduate. Sebab, freshgraduate dianggap lebih mampu mendapat pekerjaan ketimbang para pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja atau PHK.

BACA:JK Kritik Tunjangan Pengangguran, Begini Respons Menteri Hanif

Bukan hanya mendapat tunjangan, para pekerja yang terkena PHK itu pun kemudian dimasukkan ke semacam balai latihan kerja untuk ditingkatkan kompetensinya. Kemudian para penganggur tersebut disalurkan kembali ke lapangan kerja sesuai kompetensi. Apabila mereka menolak, maka tunjangan menganggur akan dikurangi 20-30 persen untuk mencegah mereka terus menganggur.

"Di Indonesia, kalau mau berbicara pengangguran seperti apa yang akan dibiayai? Mereka dibayar menganggur sampai kapan? Ini di definisi belum jelas," ujar Fithra.

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

34 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya