Cadangan Gas Alam Cair 135,55 TSCF, ESDM Cari Investor

Reporter

Antara

Selasa, 5 Maret 2019 14:31 WIB

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalin kerja sama pemanfaatan Floating Storage and Regasification (FSRU) gas alam cair (LNG) Lampung dengan PT PLN (Persero) untuk dialirkan menuju pembangkit listrik Muara Tawar. Perjanjian kerja sama di gelar di Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. (dok PGN)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki cadangan gas alam cair atau LNG sebesar 135,55 trilion standard cubic feet (TSCF) di seluruh Nusantara.

Baca juga: Indonesia Jajaki Rencana Ekspor LNG ke Asia Selatan

"LNG di Indonesia potensinya masih banyak. Oleh karena itu perlu kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengolah potensi tersebut, salah satunya mendatangkan investor," kata Djoko Siswanto dalam pertemuan tiga negara Indonesia, Amerika Serikat, dan Jepang di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019.

Dari beberapa total cadangan migas tersebut, cadangan terbukti memiliki angka sebesar 99,06 TSCF, dan cadangan potensi sebesar 21,26 TSCF dan cadangan harapan sebanyak 18,23 TSCF.

Djoko memaparkan data yang menunjukkan bahwa cadangan terbukti di daerah Aceh sebesar 0,89 TSCF, kemudian Sumatera Utara 0,40 TSCF untuk cadangan terbukti. Selain itu, Sumatera bagian tengah memiliki cadangan terbukti sebesar 1,84 TSCF dan Sumatera Selatan 6,65 TSCF.

Cadangan gas terbesar ada di Natuna yang sudah terbukti sebesar 46,96 TSCF. Kemudian di Jawa Barat cadangan gas terbukti ada 2,89 TSCF dan di Jawa Timur cadangan gas terbuktinya sebesar 2,98 TSCF. Di Kalimantan dan Sulawesi cadangan gas terbuktinya sebesar 5,41 TSCF dan 1,78 TSCF. Kemudian di Maluku dan Papua masing-masing 11,93 TSCF dan 14,33 TSCF.

Pemerintah sedang menjajaki kerja sama pengembangan bisnis LNG atau gas alam cair dengan pemerintah Amerika Serikat dan Jepang untuk ketahanan energi nasional masing-masing negara. “Ada banyak kemungkinan kerja sama dalam forum pertemuan tiga negara kali ini, di antaranya pengembangan teknologi, dan perdagangan ekspor-impor LNG,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam kesempatan yang sama.

Dwi juga menjelaskan bahwa potensi pasar Indonesia untuk LNG masih terbuka lebar, sehingga banyak peluang bisnis yang akan digarap jika berinvestasi di Indonesia. Indonesia memiliki tiga hal fokus utama terkait LNG. Pertama, mengembangkan sumber daya alam yang ada, dalam hal ini eksplorasi akan lebih ditingkatkan.

Kedua adalah mengenai pasokan LNG, dengan mengembangkan infrastruktur LNG yang ada maka peningkatan produksi hal pasti yang akan ditingkatkan targetnya. Ketiga adalah manajemen ekonomi berbasis LNG yang akan dikelola lebih baik, konteks manajemen ekonomi tentunya mengefisiensikan kebijakan yang diharapkan dapat lebih mudah serta menarik bagi investor.

Sementara itu, perwakilan kedutaan besar Amerika Serikat untuk Indonesia Heather Variava mengatakan bahwa Amerika memiliki cadangan LNG yang besar serta mampu mengembangkan teknologi produksi gas alam cair.

ANTARA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

10 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

14 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

21 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

22 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya