Tol Laut Jokowi Dongkrak Kiriman Barang Via Kapal

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 4 Maret 2019 17:48 WIB

Alat berat bersiap mendorong KM Sabuk Nusantara 39 kembali ke laut di Pelabuhan Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa, 5 Februari 2019. Kapal Tol Laut milik PT. Pelni ini kembali ke laut setelah terdampar ke darat karena dihempas gelombang tsunami pascagempa Donggala tahun lalu. ANTARA/Basri Marzuki

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat adanya kenaikan jumlah pengiriman barang via angkutan laut sebesar 41 juta ton dalam tiga tahun terakhir. Dari semula barang yang diangkut sebanyak 238 juta ton pada akhir 2015, menjadi 279 juta ton pada akhir 2018. Menurut BPS, hal ini antara lain karena program tol laut pemerintahan Jokowi yang dimulai awal 2016.

Simak: 4 Tahun Jokowi - JK, Luhut: Ada Kurang, Tapi Semua On Track

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rustanti mengatakan, kenaikan volume angkutan barang via laut karena penambahan kapal-kapal barang dari perusahaan pelat merah seperti PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Selain adanya penambahan kapal barang, Yunita menyebut peningkatan ini juga muncul karena bertambahnya jumlah angkutan peti kemas via laut. "Angkutan peti kemas yang disediakan lebih cepat dan aman," ujar di Jakarta, Ahda 3 Maret 2019.

Tapi dari catatan BPS, tidak semua pelabuhan besar yang ternyata mengalami peningkatan jumlah pengiriman barang dalam tiga tahun terakhir. Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Jawa Timur turun 12,9 persen, dari 5,4 juta ton di tahun 2015 menjadi 4,7 juta ton pada tahun 2018. Sementara Pelabuhan Balikpapan di Kalimantan Timur, turun 3,2 persen, dari 9,6 juta ton menjadi 9,3 juta ton.

Menurut Yunita, volume pengiriman barang di Pelabuhan Balikpapan sebenarnya masih meningkat dari tahun 2016 hingga 2017. Barulah pada tahun 2018 terjadi penurunan. "Kemungkinan salah satunya disebabkan adanya kejadian tumpahan minyak di Teluk Balikpapan pada awal 2018 sehingga mempengaruhi volume distribusi barang," kata dia.

Advertising
Advertising

Sementara pelabuhan lain tetap mengalami peningkatan, di antaranya yang tertinggi yaitu Pelabuhan Panjang di Lampung naik 25,2 persen, dari 9,5 juta ton pada 2015 menjadi 11,9 juta ton pada 2018. Kemudian Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan naik 7,3 persen, dari 4,1 juta ton menjadi 4,4 juta ton. Terakhir, berkat tol laut, volume kiriman barang di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta naik 2,8 persen, dari 13,8 juta ton menjadi 14,2 juta ton.

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

24 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

37 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

7 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya