BEI Siapkan Insentif untuk Investor dari Kalangan Remaja

Selasa, 26 Februari 2019 17:48 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI akan menyiapkan perangkat kebijakan yang mengatur insentif bagi investor pasar modal dari kalangan remaja. Remaja di sini adalah individu yang belum memiliki KTP tapi ingin membuka rekening efek di pasar modal.

Baca: BEI: Pekan Ketiga Februari 2019, Transaksi Harian Naik 5,3 Persen

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, mengatakan, saat ini wacana untuk membuka ruang bagi remaja untuk bisa membuka rekening efek sedang dibahas bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tujuannya tidak lain untuk mendorong semangat investasi sejak usia dini. Selama ini, remaja sudah bisa membuka rekening tabungan, sehingga pada prinsipnya bisa dimungkinkan juga untuk membuka rekening efek di sekuritas.

Hasan mengatakan, perangkat peraturan utama yang mengatur tentang izin pembukaan rekening efek bagi warga negara Indonesia yang belum memiliki KTP akan diatur oleh OJK. Namun, BEI juga akan mendukung dengan memberikan perangkat aturan tambahan sebagai turunannya.

Remaja yang belum memiliki KTP tentu umumnya masih menjadi tanggung jawab orang tuanya dan belum memiliki sumber penghasilan sendiri. Rekening investasi yang dibukakan atas nama anak yang bersangkutan boleh jadi akan dikelola oleh orang tuanya pula.

Advertising
Advertising

Untuk itu, Hasan menilai perangkat aturan yang disiapkan perlu untuk mengatur perlindungan terhadap investasi dari remaja yang bersangkutan. Misalnya, tentang hak-hak yang melekat pada kedua orang tuanya dalam hubungan dengan investasi si remaja.

“Misalnya, kalau dana itu secara darurat diperlukan, perlu diatur apakah dana itu diizinkan untuk ditarik (oleh orang tuanya),” kata Hasan, Selasa, 26 Februari 2019.

Selain itu, pengaturan lainnya adalah tentang insentif atau gimmick yang bisa diberikan kepada investor remaja agar memacu semangat mereka berinvestasi. Saat ini, bentuk insentifnya tengah dipikirkan oleh otoritas bursa.

Hasan mencontohkan, salah satu insentif yang mungkin diberikan adalah diskon fee transaksi atu kemudahan prosesnya di KSEI. "Kita akan lihat. Pengaturan tentang biaya-biaya mungkin bisa di kita (BEI), sedangkan izin membuka rekeningnya tentu ada payungnya di OJK,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, mengatakan bahwa upaya pendalaman pasar modal mencakup tidak saja memperbanyak produk melalui IPO semakin banyak perusahaan dan produk investasi lain. Upaya pendalaman pasar modal juga diharapkan bisa meningkatkan jumlah investor, terutama ritel.

Saat ini, salah satu terobosan yang tengah dipertimbangkan OJK yakni menyusun regulasi yang akan memungkinkan remaja dapat membuka rekening efek dan menjadi investor, meskipun belum memiliki KTP. “Ini sedang kita kaji dan persiapkan. Harapannya nanti di usia mereka remaja, mereka sudah punya rekening efek dan sudah kenal. Sekarang itu rekening tabungan anak SD saja sudah banyak yang punya,” kata Hosen, Senin pekan lalu.

Baca: BEI Siap Bantu Persija Melantai di Bursa Tahun Ini

Menurut Hosen, langkah ini juga dilakukan BEI untuk meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia di pasar internasional. Pasalnya, negara lain pun sudah memungkinkan remaja yang belum memiliki KTP untuk menjadi investor, Jepang misalnya.

BISNIS

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

4 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

5 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

7 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

11 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

11 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya