TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia atau BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan acara debat pilpres yang digelar Kamis malam 17 Januari 2018, tak berdampak banyak pada kondisi pasar saham. Dia mengatakan saat ini kondisi pasar modal masih kondusif.
BACA: Prabowo Singgung Tax Ratio 2 Kali, Begini kata Pengamat Pajak
"Kondisi pasar modal saat ini, sehabis debat kemarin tetap berjalan dengan baik," kata Nyoman ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat 18 Januari 2019.
Tadi malam, Komisi Pemilihan Umum atau KPU mengelar debat pertama sebagai salah satu rangkaian dalam rangka pemilihan presiden pada April 2019. Gelaran debat yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan selatan tersebut menjadi sesi pembuka sebelum pemilihan digelar.
BACA: Kenapa Kedipan Mata Prabowo Saat Debat Meningkat Lebih Cepat
Adapun, pasangan calon presiden 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dengan calon presiden 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno masih akan menjalani 4 kali debat lagi.
Menurut Nyoman dirinya optimistis kondisi politik tak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan harga saham. Sebab Indonesia memiliki pengalaman yang cukup dalam hal berdemokrasi.
Nyoman juga berpendapat, debat dalam konteks berdiskusi di Indonesia memang tidak dilarang. Apalagi, debat tersebut merupakan bagian dalam rangka untuk menyampaikan rencana ke depan dari masing-masing kandidat.
"Perbedaan juga dihargai sehingga tidak ada benturan. Karena itu kami harap juga pasar bisa ikut tumbuh," kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak berkomentar banyak ketika ditanya mengenai efek debat pilpres terhadap kondisi pasar maupun investor. Ia mengatakan efek debat terhadap kondisi pasar maupun investor terlalu cepat untuk ditanyakan kepada dirinya. "Terlalu cepat anda nanyanya," kata Darmin ditemui di kantornya secara terpisah, Jumat.