Jokowi Akan Rilis 3 Kartu Sakti, Kubu Prabowo: Hanya Ganti Nama

Selasa, 26 Februari 2019 10:22 WIB

Capres nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Ahad, 24 Februari 2019. Konvensi Rakyat itu mengangkat tema optimis Indonesia maju. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga kartu baru yang digagas oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dikritik oleh juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nizar Zahro.

Baca: Respons Jokowi soal Lahan, Kubu Prabowo Sebut Sejumlah Nama Ini

Nizar menilai ketiga kartu baru yang direncanakan Jokowi bukan hal yang baru. "Tiga kartu baru itu hanya ganti nama dari bidik misi, raskin, dan Program Keluarga Harapan. Ketiganya dimulai pada era pemerintahan presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono," kata Nizar di Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.

Sebelumnya Jokowi menyebutkan ada tiga kartu baru yang akan dirilis sebagai bentuk penyaluran bantuan sosial yakni Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), dan Kartu Pra-Kerja. Ketiga kartu baru itu disampaikan Jokowi dalam acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju, Ahad pekan lalu, 24 Februari 2019.

Terkait KIP Kuliah, menurut Nizar, selama ini sudah ada bidik misi yang merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik. Program itu dimulai sejak 2010 yang bertujuan agar anak Indonesia bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan hingga lulus.

Advertising
Advertising

Nizar yang juga politikus dari Fraksi Gerindra DPR RI itu menilai Kartu Sembako Murah sebelumnya sudah ada dan berwujud program Raskin atau Rastra yang merupakan program bantuan pangan bersyarat dari pemerintah. "Program tersebut berupa penjualan beras di bawah harga pasar kepada penerima tertentu dan sudah ada sejak Januari 2003," ujarnya.

Sedangkan Kartu Pra-Kerja sebelumnya sudah ada berupa Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini bertujuan memberi bantuan sosial bersyarat kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Program tersebut sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan pemerintah sudah melaksanakan PKH sejak 2007.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyebutkan rencana calon presiden inkumben Jokowi untuk mengeluarkan tiga kartu baru sebagai bentuk penyaluran bantuan sosial tidak akan membebani anggaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

Sri Mulyani menjelaskan, ketiga kartu tersebut justru menjadi medium penyaluran bantuan yang lebih terkonsolidasi. Pasalnya, alokasi bantuan sosial sebelumnya tersebar di pos belanja beberapa Kementerian berdasarkan sektor bantuan tersebut.

Baca: Luhut: Mau Pilih Prabowo atau Jokowi Suka-sukamu, Asal...

Konsolidasi pos-pos bantuan dengan penambahan tiga kartu baru Jokowi itu, menurut Sri Mulyani, akan menambah akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran. "Dari sisi anggaran, mungkin tidak akan menimbulkan suatu ledakan tapi bahkan merupakan sesuatu yang jauh lebih akuntabel karena dana-dana yang selama ini, mungkin terfragmentasi, agar bisa menjadi jauh lebih terkonsolidasi dengan baik," katanya, Senin lalu.

ANTARA

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

8 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

9 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

10 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

10 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

10 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

11 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

14 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

14 jam lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

15 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

15 jam lalu

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.

Baca Selengkapnya