Fahri Hamzah: Sudirman Said Buka Skandal Besar Kasus Freeport

Jumat, 22 Februari 2019 11:11 WIB

20_ekbis_freeport

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menilai pembelian saham PT Freeport Indonesia bisa menjadi skandal besar menyusul pengakuan mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Sudirman Said sebelumnya menyebutkan adanya pertemuan rahasia antara Presiden Jokowi dengan bos Freeport McMoran James R. Moffett pada 6 Oktober 2015.

Baca: Pertemuan Jokowi - Bos Freeport, Luhut: Tidak Ada Diam - diam

Fahri menganggap paket pembelian saham Freeport sebesar 51 persen oleh PT Inalum (Perseo) itu tidak sepenuhnya menguntungkan Indonesia. "Saya kan sudah pernah mengatakan hal itu. Kalau pemerintah tidak transparan dari awal tentang bagaimana uang pinjaman didapatkan yang menyebabkan tiba-tiba sebuah BUMN kecil sekelas Inalum menggelembung menjadi perusahaan raksasa yang mampu membeli 51 persem saham Freeport," katanya, Kamis, 21 Februari 2019.

Politikus PKS itu mempertanyakan PT Inalum untuk membeli saham Freeport harus meminjam dana dengan nilai yang sangat besar. "Pinjam meminjam di negara kita ini, ketika utang kemudian ditumpuk melalui BUMN. Padahal, tidak pernah BUMN kita ini menumpuk utang sebesar yang kita punya sekarang," ucapnya.

Fahri Hamzah juga menyebutkan bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa Sudirman Said yang juga menjabat sebagai Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, bakal menjadi narasumber yang paling banyak dicari ketika ada investigasi untuk membuka skandal divestasi Freeport tersebut. "Dan tentunya, pak Jokowi bisa menjadi pihak yang akan menjadi bulan-bulanan. Sekali lagi, ini lah pentingnya keterbukaan," katanya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya diceritakan bahwa pada 7 Oktober 2015, saat Sudirman Said yang masih menjabat sebagai Menteri ESDM dipanggil mendadak oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Akan tetapi, ketika dia sampai di Istana, dia diberitahu oleh ajudan Presiden bahwa anggap saja tidak ada pertemuan, namun dia tetap diperintahkan menghadap Presiden.

Sesampainya Sudirman Said di ruangan kerja Jokowi, terlihat ada James R. Moffett, yang kala itu menjabat sebagai Executive Chairman Freeport McMoRan, sedang mengadakan pertemuan dengan Jokowi. Di sana Sudirman diperintahkan Jokowi untuk membuat draft mengenai kesepakatan pembelian saham.

"Dan tidak panjang lebar, Presiden hanya katakan 'tolong siapkan surat, seperti yang dibutuhkan, kira-kira kita ini ingin menjaga keberlangsungan investasi lah', nanti dibicarakan setelah pertemuan ini, 'baik pak Presiden'. Maka keluarlah saya bersama Pak Jim Moffett ke suatu tempat," ujar Sudirman di acara bedah buku bertajuk 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan' , Rabu lalu, 20 Februari 2019.

<!--more-->

Sesampainya di sebuah tempat, Moffett menyodorkan draf kesepakatan. Menurut Sudirman, draf itu tidak menguntungkan Indonesia. "Pak Moffett sodorkan draft, kira-kira surat yang dibutuhkan seperti itu. Saya bilang sama Moffet 'this is not the way I do business, kalau saya ikuti draft-mu, maka yang akan ada Presiden negara didikte korporasi'," kata Sudirman Said.

Sudirman Said menyatakan bahwa pihaknya tidak mau menyetujui draf yang diajukan Feeport. "Saya tidak lakukan itu, 'yout tell me what we have been discussed with president', dan saya akan buat draft yang lindungi kepentingan republik'," kata Sudirman seraya menirukan perkataannya kepada Moffett.

Kemudian setelah pertemuan dengan Moffett, Sudirman langsung menyampaikan draft tersebut kepada Jokowi. Menurut Sudirman, saat itu Jokowi disebut langsung menyetujui, padahal menurut Sudirman draf tersebut hanya menguntungkan pihak Freeport, bukan Indonesia.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi membantah pernah bertemu dengan bos Freeport James R. Moffett secara diam-diam membahas perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia di tanah Papua pada 7 Oktober 2015. "Saya ketemu (Moffett), enggak sekali dua kali, gimana sih kok diam-diam? Ya ketemu bolak balik, enggak ketemu sekali dua kali," ujar Jokowi saat ditemui di Hotel El Royale Kelapa Gading, Jakarta pada Rabu, 20 Februari 2019.

Jokowi mengatakan, beberapa kali pertemuannya dengan bos Freeport itu memang berbicara perpanjangan izin operasi dan semua pertemuan tersebut diklaim tidak digelar secara rahasia. "Diam-diam gimana? Pertemuan bolak-balik. Kalau pertemuan, pasti ngomong. Enggak diam-diaman. Ada-ada saja," ujar Jokowi setengah berkelakar.

Baca: Freeport Tanggapi Cerita Pertemuan Jokowi dan James Moffett

Lebih jauh Jokowi menyebutkan, sejak awal bos Freeport itu memang meminta perpanjangan kontrak. Begitu pula dalam beberapa pertemuannya dengan Moffett. "Tapi sejak awal saya sampaikan, bahwa kita memiliki keinginan itu (untuk menguasai 51 persen saham), masa enggak boleh?" ujar Jokowi.

BISNIS | DEWI NURITA

Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

51 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

51 menit lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

3 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

4 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

5 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

5 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

5 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya