Sudirman Said Sebut Divestasi Freeport Merugikan, Ini Hitungannya

Kamis, 21 Februari 2019 11:05 WIB

Sudirman Said. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Perundingan divestasi saham 51 persen PT Freeport Indonesia yang berujung pada transaksi yang dilakukan PT Inalum (Persero) dengan Freeport McMoran (induk usaha PT Freeport Indonesia) dinilai bakal berpotensi merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, pada hari Rabu lalu.

Baca: Sudirman Said Cerita Pertemuan Diam - diam Jokowi dan Freeport

Sudirman yang menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral periode 2014-2016 itu mengaku tidak habis pikir dengan cara Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi menyelesaikan perundingan dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) terkait dengan divestasi saham tersebut. Meskipun sudah menjadi pemegang saham mayoritas PTFI, Indonesia tidak lantas menjadi pemegang kendali manajemen dan operasional perusahaan itu.

Dalam laporan Freeport McMoran di pasar modal Amerika Serikat pada Januari 2019 telah disebutkan meski Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas PTFI. Namun Sudirman menyebutkan mayoritas benefit ekonomi sekitar 81 persen lebih masih di tangan Freeport McMoran.

Biaya rehabilitasi atas kerusakan lingkungan yang terjadi di area tambang PTFI dan pembangunan smelter, jika menjadi beban bersama berdasarkan komposisi pemegang saham. "Semuanya tertuang dalam perjanjian jual beli saham. Rakyat Indonesia berhak tahu atas detail isi perjanjian tersebut," katanya dalam Diskusi dan Bedah Buku Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan karya Simon Felix Sembiring, Ph.D, Rabu, 20 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Sementara itu, mantan staf khusus Menteri ESDM, Said Didu mengungkap kewajiban Freeport dalam bidang lingkungan hidup mencapai ratusan triliunan. Selaku pemegang saham mayoritas, Indonesia juga wajib investasi dalam pengembangan tambang bawah tanah dan smelter.

Said Didu menyebutkan Indonesia malah menangguk kerugian dalam divestasi Freeport tersebut. "Jadi kita ini dapat buntung, Freeport untung besar. Kita dapat utang baru dan kewajiban-kewajjban yang butuh investasi besar, mereka dapat uang tunai ratusan triliunan," ujarnya.

Menurut Said Didu, siapa pun yang memimpin pemerintahan, divestasi saham Freeport pasti akan terjadi. "Sangat disayangkan divestasi saham ini terkesan terburu-buru untuk kepentingan pencitraan jelang pemilu. Kita minta pemerintah menghentikan model-model pencitraan yang merugikan rakyat," ucapnya.

Sebelumnya Inalum telah menebus 51,2 persen perusahaan tambang PT Freeport Indonesia senilai US$ 3,85 miliar atau Rp 55,8 triliun (dengan kurs Rp 14.500). Aksi korporasi tersebut setelah Inalum melunasi transaksi divestasi saham Freeport pada akhir Desember 2018 lalu.

Baca: Pertemuan dengan Bos Freeport, Jokowi: Ya Ketemu Bolak Balik

"Ini merupakan momen bersejarah setelah PT Freeport beroperasi di Indonesia sejak 1973. Kepemilikan mayoritas ini akan kami gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," ujar Presiden Jokowi, Jumat, 21 Desember 2018.

BISNIS

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

12 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

19 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya