Menteri Pertanian Luruskan Pemberitaan Soal Impor Pangan

Reporter

Antara

Selasa, 19 Februari 2019 16:49 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan sidak pada hari Senin, 16 Juli 2018 di Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Jawa Timur.

TEMPO.CO, Pamekasan - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meluruskan pernyataan sejumlah tokoh di Indonesia yang menyatakan hingga kini pemerintah masih melakukan impor pangan, seperti jagung dan beras.

Baca juga: Jokowi Sebut Impor Jagung Turun, Faktanya Digantikan Gandum

"Saat ini kita sudah ekspor, tetapi masih diberitakan impor," kata Mentan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa, 19 Februari 2019.

Pada debat capres kedua pada Ahad lalu, Jokowi memamerkan capaian pemerintahannya dalam menekan impor jagung dalam empat tahun terakhir. Menurut dia, impor jagung berhasil ditekan dari 3,5 juta ton pada 2014 menjadi hanya 180 ribu ton pada 2018. Adapun BPS mencatat data impor jagung keseluruhan 2018 sebanyak 737 ribu ton. Tapi data BPS tidak menjelaskan jenis jagung yang diimpor.

Menurut Amran, ungkapan bahwa Indonesia masih impor jelas keliru. Sebab, saat ini pemerintah sudah banyak melakukan ekspor.

Memang, sambung dia, beberapa tahun lalu, pemerintah impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak. Akan tetapi jumlahnya terus berkurang.

Ia menyatakan, pada 2018, impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak mencapai 180 ton berkurang 3 ribu ton dari 2017.

Namun, kini impor jagung untuk pakan ternak telah dihentikan, karena sudah bisa dipenuhi oleh para petani di Indonesia. "Termasuk para petani jagung yang ada di Madura ini," ujar Mentan.

Awal 2019, pemerintah melakukan ekspor 380 ribu ton ke Filipina dan negara lainnya dan diharapkan hingga akhir 2019 bisa mencapai 500 ribu ton, bahkan lebih. "Doakan saja semoga yang kita inginkan bisa tercapai," katanya.

Mentan mengaku kunjungan kerjanya ke Pamekasan, Madura, Jawa Timur kali ini karena didorong langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk meninjau Pulau Madura.

"Pak Menteri tolong lihat Madura, tolong lihat langsung," ujar Menpan menirukan perintah Presiden Jokowi.

Amran menyatakan, dia tidak ingin datang ke Madura, tanpa membawa sesuatu yang bisa membantu petani di Madura.

"Makanya, saya langsung membawa bantuan untuk petani dan rakyat Madura kali ini sebesar Rp 10 miliar berupa alat-alat mesin pertanian (alsintan), sedang untuk anggaran tahunan Kementerian Pertanian menyiapkan Rp125 miliar untuk empat Kabupaten di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep," katanya.

Menurut Amran, total bantuan untuk petani di Madura sebesar Rp135 miliar. "Bantuan sebesar ini untuk pertanian dan peternakan dengan harapan bisa membuahkan hasil yang lebih baik bagi masyarakat Madura," kata dia.

Baca juga berita impor lainnya di Tempo.co.

ANTARA

Berita terkait

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

3 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya