Dengan E-katalog, LKPP Targetkan Efisensi Anggaran 40 Persen

Jumat, 15 Februari 2019 14:57 WIB

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) merumuskan aturan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang baru melalui Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai pengganti dari Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta Perubahannya. (Foto: Dok. LKPP)

TEMPO.CO, JAKARTA - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) menargetkan efisisnsi penyerapan anggaran dalam pengadaan barang dan jasa dengan sistem e-katalog mencapai 40 persen.

Simak: LKPP: Sistem Pengadaan Barang ala Risma Bisa Cegah Korupsi

"Efisiensi yang kami harapkan dari e-katalog sekitar 40 persen," ujar Ketua LKPP, Roni Dwisusanto di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat 15 Februari 2019.

Meski kata Roni, hal yang terpenting dalam efisiensi adalah pada masa perencanaan dengan menentukan barang dan harganya yang se-efesien, serta kementerian atau lembaga sudah tahu dengan spesifikasi barang yang dibutuhkan agar saat penganggaran pendanaannya tepat.

Selain itu kata Roni efesiensi lain e-katalog ini mampu memangkas proses dan waktu yang lebih cepat agar progam dari kementerian atau lembaga bisa terlaksana dengan segera.

Advertising
Advertising

Roni menyebutkan bahwa LKPP menjamin jika pengadaan barang dan jasa di e-katalog transparansi dan akuntabel. Karena kata dia program ini merupakan salah satu prioritas dari Strategi Nasional pencegahan korupsi yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan kementerian lembaga terkait.

Roni menambahkan saat sejumlah kementerian dan lembaga sudah beralih ke e-katalog, seperti Kementerian Dalam Negeri. Dan hari ini lima kementerian yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerja Umum Perumahan Rakyat juga telah meneken kerja sama dengan LKPP untuk beralih ke e-katalog .

Roni menyontohkan sejumlah capaian e-katalog yang telah diterapkan di Kementerian Dalam Negeri saat pengadaan barang dan jasa dalam proyek E KTP. Selain itu pengadaan barang dan jasa oleh Komisi Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif tahun 2019. "Seperti pengadaan barang dan jasa dengan e katalog dalam Pileg dan Pilpres 2019 yang sudah selesai," ujarnya.

Wakil ketua KPK, Saut Situmorang yang turut hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut menyampaikan jika e-katalog merupakan satu bentuk dari prioritas Strategi Nasional dalam pencegahan korupsi. "Ini merupakan salah satu dari fokus Stragnas," ujarnya.

Saut menilai jika dengan e katalog tersebut mampu memangkas waktu pengadaan barang dan jasa lebih cepat, namun dengan tetap mengutamakan sisi transparansi dan akuntable.

"KPK akan menindaklanjutinya dan menjaga orang orang bersih dari korupsi di lembaga lembaga dalam mewujudkan pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan,"ujarnya.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

11 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 hari lalu

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Berikut 7 fakta Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Senilai Rp 437 Miliar

11 hari lalu

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Senilai Rp 437 Miliar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan bandara Panua Pohuwato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

17 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

21 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Tidak Ada Perbedaan Belanja Bansos 2024 dengan Tahun sebelumnya

28 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Tidak Ada Perbedaan Belanja Bansos 2024 dengan Tahun sebelumnya

Sri Mulyani mengatakan realisasi bansos Kemensos terbilang rendah pada periode Januari-Februari 2023.

Baca Selengkapnya