Asosiasi Wisata: Bagasi Pesawat Tak Gratis Rugikan UMKM

Kamis, 31 Januari 2019 19:03 WIB

Sejumlah penumpang turun dari pesawat di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 20 Desember 2018. PT Angkasa Pura II memperkirakan terjadi lonjakan penumpang pesawat pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2019 mencapai 7,6 juta penumpang, atau naik 10,5 persen. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita Daerah Istimewa Yogyakarta menilai kebijakan pengenaan biaya bagasi dan mahalnya harga tiket pesawat bakal merugikan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.

BACA: Agar Maskapai Penerbangan Tak Asal Pasang Harga Bagasi

Pemberlakuan biaya bagasi pesawat tersebut akan membuat wisatawan yang berpergian naik pesawat akan selalu berpikir ulang ketika dalam perjalanan wisatanya hendak belanja oleh-oleh. Wisatawan tentu khawatir dengan oleh-oleh yang banyak maka biaya bagasi yang harus dibayarkan sangat tinggi.

“Padahal di Yogya sendiri selama ini terkenal dengan wisata belanjanya, khususnya oleh-oleh souvenir kerajinan dan cinderamata yang diproduksi kelompok perajin UMKM,” ujar Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY Udhi Sudiyanto Kamis 31 Januari 2019.

Dengan kondisi tersebut, Asita DIY menilai para pelaku UMKM sektor kerajinan dan souvenir di Yogya akan ikut terimbas kebijakan biaya bagasi itu melalui penurunan omzet.

Advertising
Advertising

BACA: Menhub Tak Bakal Batalkan Kebijakan Bagasi Berbayar Maskapai LCC

Tak hanya itu, dampak dari biaya bagasi dan mahalnya tiket pesawat itu juga dinilai berpotensi mengurangi minat wisatawan melakukan liburan lebih lama.

"Ketika wisatawan datang misalnya ke Yogya untuk waktu tiga hari, dua malam, mereka pasti kan membawa keperluan lebih banyak dan harus disimpan di bagasi, tapi biayanya tinggi. Sudah tiket mahal, masih harus bayar extra luggage, ini menurunkan minat berwisata,” ujarnya.

Pengusaha biro perjalanan atau travel agent di DIY berharap pemerintah dapat segera turun tangan mengkaji ulang kebijakan pengenaan biaya bagasi itu. “Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujarnya.

Menurut Udhi, mahalnya harga tiket pesawat hingga bagasi yang sudah tidak gratis sangat merugikan dan tidak wajar bagi seluruh pelaku pariwisata serta melukai dunia pariwisata yang tengah getol-getolnya melakukan promosi pariwisata.

"Sangat disayangkan, karena kebijakan yang dilakukan maskapai penerbangan ini berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah yang getol-getolnya mempromosikan pariwisata,” ujarnya.

Asita pun menilai program Pemerintahan Presiden Jokowi Indonesia yang menargetkan mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara juga akan sulit terealisasi dengan adanya kebijakan bagasi berbayar itu.

Berita terkait

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

2 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

4 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

15 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

15 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

23 jam lalu

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

1 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya