BI Antisipasi Dampak Kenaikan Suku Bunga terhadap Inflasi

Selasa, 29 Januari 2019 14:32 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Gedung Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 25 Januari 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan lembaganya telah mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan salah satu yang telah dilakukan bank sentral adalah menetapkan kebijakan suku bunga secara forward looking dan pre-emptive.

Baca juga: Perry Warjiyo: ISEI Harus Lebih Berkontribusi pada Perekonomian

"Kenaikan kami terakhir di bulan November 2018 udah mem price-in dan memperhitungkan kenaikan suku bunga The Federal Reserve di bulan Desember dan Maret 2019," kata Perry saat mengelar konferensi pers bersama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK di Kantor Kementerian Keuangan pada Selasa, 29 Januari 2019.

Adapun sepanjang 2018, BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 7 kali atau sebesar 175 basis poin. Adapun hingga Januari 2019, tingkat suku bunga acuan BI atau 7 Days Repo Rate telah mencapai 6 persen.

Perry menjelaskan, menurut perkiraan BI, pada 2019 The Fed hanya menaikkan suku bunganya sebanyak 2 kali. Dengan perkiraan itu, kata Perry, kenaikan tingkat suku bunga BI diprediksi sudah hampir mencapai puncaknya.

Menurut Perry, dampak kenaikan suku bunga terhadap inflasi dan pertumbuhan baru terasa dalam jangka waktu 6 kuartal atau 1,5 tahun. Sebab, kenaikan suku bunga acuan terlebih dulu ditransmisikan di pasar uang melalui deposito, kredit dan baru berdampak terhadap pertumbuhan.

Selain itu, BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk meminimalisir dampak. Salah satunya adalah dengan cara mengendorkan jumlah likuiditas termasuk aturan-aturan mengenai likuditas.

Contoh lain, BI juga telah menetapkan pelonggaran terhadap Giro Wajib Minimal (GWM) dari 3 persen setiap hari menjadi rata-rata selama dua minggu dengan angka yang sama. BI juga telah merelaksasi ketentuan secondary reserve, sehingga likuiditas makroprudensial yang bisa masuk REPO menjadi 4 persen dari sebelumnya hanya 2 persen.

Sehingga bank-bank bisa menjadi lebih fleksibel dalam melakukan manajemen likudiitas. Mulai tahun ini, BI juga memperbanyak operasi lelang moneter ekspansi, injeksi likuditas melalui swap atau melalui REPO. "Dengan cara ini kami harapkan dampak kenaikan suku bunga terhadap suku bunga kredit, tidak akan terlalu tinggi," kata Perry.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

13 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

14 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

17 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya