BI DKI Targetkan UMKM Binaan Tembus Pasar Ekspor Tahun Ini

Minggu, 27 Januari 2019 07:36 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan kerajinan tangan tas dari bahan plastik daur ulang di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis 6 Desember 2018. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan, pertumbuhan kredit untuk skala mikro mendorong pertumbuhan kredit UMKM dengan pertumbuhan 18,2% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya 15,3% (yoy). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia DKI Jakarta, Ambarwati Restu Widi mengatakan saat ini tengah berupaya membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM binaan, bisa tembus pasar ekspor. Hal itu merupakan satu dari lima program baru BI DKI Jakarta tahun ini.

BACA: DKI Akan Lansir Gerakan Sabtu Belanja Produk UMKM, Caranya?

"Harapan kami mereka bisa link ke platform pemasaran e-commerce, juga akses ke keuangan, juga diharapkan bisa ekspor. Tiga program itu kami mulai tahun ini, termasuk dua lainnya, yaitu program peningkatan pariwisata dan ekonomi syariah," kata Ambarwati saat ditemui di Ecovention Building Ancol, Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.

Hal itu Ambarwati sampaikan dalam acara Pesta Wirausaha yang diadakan Komunitas Tangan Di Atas. Acara tersebut mengambil tema Kolaboraksi.

Dia mengatakan BI saat ini melakukan beberapa program salah satunya mengembangkan cluster dengan mengembangkan ekonomi lokal di Kepulauan Seribu. BI DKI, kata Ambarwati membantu budidaya ikan kerapu bagi para nelayan dan ibu-ibu pengolah makan khas di Kepulauan Seribu.

"Kami juga ada projek Smart Rusun di dua rumah susun di DKI, Urban Farming juga di dua rusun, dan satu lagi program gang hijau di 50 titik di DKI Jakarta," ujar dia.

Saat ini, kata Ambarwati, jumlah nelayan yang menjadi binaan BI terdapat sekitar 250 orang yang difasilitasi. "Memang kami melakukan dengan cara pilot projek dengan beberapa kelompok untuk menjadi contoh untuk yang lainnya. Kami sekarang ini juga memfasilitasi akses marketplace, juga akses keuangan. Memang tidak gampang, tapi kita terus coba," ujarnya.

Menurur Ambarwati salah satu tujuan program tersebut, termasuk urban farming untuk mengendalikan permintaan atau demand terhadap barang yang mempengaruhi inflasi atau volatile food.

Lebih lanjut Ambarwati mengatakan para pelaku usaha yang saat ini belum tergabung, bisa mengetahui informasi lebih lanjut di BI dan nantinya dapat bergabung. Ke depan, kata dia, para pelaku UMKM yang sudah tergabung akan mengikuti kelas bimbungan untuk ekspor.

"Itu yang sekarang ini sedang kami coba kumpulkan data dari teman-teman UMKM," kata dia.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

19 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

20 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya