Rudiantara: RI Penyuplai Mayoritas Industri Digital Asia Tenggara

Jumat, 25 Januari 2019 14:10 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara memberikan sambutannya dalam acara Tempo Media Week 2018 bertajuk Kelas Tanpa Batas di Gedung Tempo, Jakarta, 14 Desember 2018. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Indonesia saat ini telah menjadi bagian dari penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan adanya empat perusahaan dari 10 perusahaan dengan level unicorn berasal dari Indonesia seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak.

Baca juga: Rudiantara Siapkan Rp 109,4 M untuk SDM Hadapi Industri 4.0

"Dalam kurun waktu delapan tahun, total nilai empat unicorn tersebut telah melampaui nilai pasaran operator seluler yang telah berusia 4 dekade," kata Rudiantara dalam pidatonya yang berjudul Indonesia is Poised to Benefit from the Digital Revolution di sela acara World Economic Forum 2019 di Davos, Swiss seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 25 Januari 2019.

Menurut Rudiantara, pemerintah memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sumber energi digital di Asia. Untuk menegaskan komitmen tersebut, pemerintah mengakselerasi pengembangan teknologi digital lewat pembangunan infrastruktur salah satunya lewat peluncuran satelit Palapa Ring.

Data Kominfo menunjukkan lebih dari 264 juta penduduk telah mendapatkan penetrasi teknologi komunikasi yang baik. Tercatat sebanyak 105 juta di antaranya merupakan pengguna internet aktif, 173 juta pengguna ponsel aktif, 96 juta merupakan pengguna media sosial yang aktif, dan 28 juta diantaranya konsumen e-commerce yang aktif.

Karena itu, tak heran jika dalam satu dekade terakhir bisnis e-commerce telah mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Kominfo mencatat pada 2017 bisnis rintisan digital di Indonesia berhasil meraup investasi senilai US$ 4 miliar dan mendapatkan pertumbuhan sekitar 17 persen per tahun.

Selain itu, menurut Rudiantara, untuk mendorong misi tersebut Kementerian juga telah memiliki program bernama Digital Talent Scholarships. Program ini merupakan pelatihan non akademik selama dua bulan yang bekerja sama dengan perusahaan digital seperti Microsoft dan Cisco serta sejumlah universitas. Melalui program ini peserta akan belajar mengenai kecerdasan buatan, keamanan siber, komputasi awan dan robotika.

Kemudian, Kementerian memiliki program Next Indonesian Unicorn (NextICorn). Melalui program ini, pemerintah ingin membantu para perusahaan dengan level unicorn untuk mendapatkan pendanaan dan menjembatani mereka dengan investor Seri B.

Rudiantara menuturkan, saat ini pemerintah juga telah mempertimbangkan pertumbuhan industri game. Mengingat ada 43 juta pemain game aktif saat ini. “Tahun 2017, pemasukan dari games digital meraih miliaran dollar. Kami bahkan sekarang memiliki sejumlah liga gaming nasional,” ujar Rudiantara.

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

10 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

11 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

16 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

22 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

22 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

25 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

26 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya