JK Sebut Anomali di RI, Orang Kaya Tinggal di Tengah Kota

Selasa, 22 Januari 2019 17:00 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberi keterangan pada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, 20 Desember 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan perlunya membangun apartemen di pusat kota yang dekat dengan lokasi kerja. "Kalau tidak, orang yang kerjanya di Jakarta tapi tinggalnya di Tangerang atau di luar lagi maka akibatnya dia tidak bisa meningkatkan kesejahterannya," kata JK dalam acara Indonesia Development and Business Summit di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019.

Baca: Setelah LRT Jabodebek, JK Kritik Proyek Kereta Trans Sulawesi

JK mengatakan, selama ini ada suatu kondisi di daerah Ibu Kota yang berbanding terbalik dengan di luar negeri pada umumnya. Kondisi yang dimaksud yaitu orang kaya di luar negeri tinggal di luar kota dan orang tidak mampu tinggal di apartemen dalam kota. "Kalau kita sebaliknya. Orang kaya tinggal di kota, orang yang tidak mampu di pinggir kota," ujarnya.

Karena banyaknya orang tidak mampu tinggal di pinggir kota itu, kata JK, mereka harus mengeluarkan biaya transportasi lebih mahal. Walhasil mereka tidak bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Menurut JK, hal itu bisa diperbaiki dengan penyiapan lahan untuk membangun apartemen bagi orang tidak mampu yang bekerja di pusat kota. "Kita tanggung jawab gubernur secara bersama-sama, selama gubernur bisa menyiapkan lahan pasti," kata dia.

Advertising
Advertising

Pasar properti yang kian booming di pinggiran kota tak hanya berisi perumahan, tapi juga untuk industri retail. Konsultan properti internasional, Jones Lang LaSalle (JLL), sebelumnya menyatakan kebijakan moratorium pembangunan mal di wilayah Jakarta sejak 2011 tak menyurutkan ekspansi sektor retail. Sektor retail tetap berekspansi dan meluas ke pinggiran Ibu Kota.

"Moratorium tersebut tidak mempengaruhi lokasi di luar batas Kota Jakarta. Kota-kota yang terbentang di sebelah barat, timur, dan selatan Kota Jakarta menawarkan peluang ekspansi," kata Head of Research JLL Indonesia James Taylor dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.

James memperkirakan pasokan pusat perbelanjaan ke depan tidak akan berubah dengan hanya satu penyelesaian retail perdana lain yang diharapkan tuntas selama jangka waktu lima tahun ke depan. Contohnya, perluasan Pondok Indah Mall di Jakarta Selatan, yang berada di tengah-tengah komunitas perumahan menengah ke atas, diperkirakan akan dicapai pada 2019.

Baca: JK Sebut Nilai LRT Mahal, Adhi Karya: Sudah Disetujui Kemenhub

"Pengembang yang mencari pijakan di pasar dapat terus menggali peluang di kota-kota di Jakarta Raya atau di kota-kota lapis kedua dan ketiga yang tidak terpengaruh oleh pembatasan pasokan," ucap James.

Simak berita lainnya terkait JK di Tempo.co.

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

21 jam lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

8 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

10 hari lalu

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

16 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

23 hari lalu

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.

Baca Selengkapnya