Tiket Pesawat Mahal, Menhub: Maskapai Tengah Merugi

Selasa, 22 Januari 2019 14:44 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pesawat Lion Air PK-LQM di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Ahad, 4 November 2018. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Yogyakarta -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menanggapi mahalnya harga tiket pesawat terbang ke Papua. Namun, ia berjanji akan ada harga tiket murah di jam-jam siang. Namun, pada jam penerbangan pagi dan sore masih dipertahankan.

BACA: Tiket Pesawat Tinggi, Darmin: Berpengaruh kepada Inflasi

Di depan calon wisudawan-wisudawati pascasarjana Universitas Gadjah Mada, ia menyampaikan 40 persen biaya penerbangan digunakan untuk pembelian avtur. Sedangkan kondisi keuangan maskapai penebangan sedang tidak bagus bahkan menderita.

“Yang perlu diketahui saat ini industri penerbangan Indonesia sedang menderita. Tidak hanya maskapai Garuda yang mengalami kerugian hingga triliunan. Namun maskapai penerbangan yang lain juga mengalami hal yang sama,” kata Budi Karya, Selasa, 22 Januari 2019.

BACA: Menhub Yakin Tidak Ada Kartel Tiket Pesawat

Advertising
Advertising

Kerugian yang dialami maskapai penerbangan ini seperti menggambarkan fakta sebenarnya bahwa industri penerbangan itu, kata dia ‘high profile, low profit’. Terlebih lagi dengan tingginya persaingan di industri penerbangan, terutama maskapai dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Ia menjelaskan, saat ini yang mendapatkan perhatian dari pemerintah di industri penerbangan antara lain memastikan konektivitas masyarakat antar pulau tercapai dengan harga tiket murah dan menjaga maskapai penerbangan tetap bisa beroperasi serta eksis.

Untuk memastikan dua hal itu, pemerintah segera menerapkan sistem subsidi silang untuk harga tiket. Di mana nantinya harga tiket pada jam-jam tertentu akan lebih murah dibandingkan dengan harga tiket pada jam efektif seperti pagi atau sore yang diberlakukan harga komersial.

Menurut dia, pemerintah bisa saja memberlakukan harga tiket murah secara keseluruhan di jam penerbangan. Semisal dari Yogyakarta ke Papua yang sekarang Rp 4 juta menjadi Rp 1,5 juta. Tapi jika ini diberlakukan ia memastikan penerbangan ke Papua hanya akan ada satu kali seminggu dan dalam setahun ke depan beberapa maskapai akan rontok.

“Jika kondisi ini terjadi, maka akan ada monopoli dari satu maskapai dan mengakibatkan harga tiket jauh lebih mahal. Ini yang pemerintah hindari. Subsidi silang harga tiket ini sudah kita berlakukan atas penerbangan Yogyakarta-Jakarta. Untuk Papua segera kita bahas,” kata Budi Karya.

Pemberlakukan subsidi silang ini dipastikan bukan untuk memihak pada maskapai, namun sebagai salah satu upaya agar maskapai tetap bisa beroperasi. Demikian juga dengan penerapan biaya bagasi yang baru saja diberlakukan.

Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Gadjah Mada Siska Sroye yang menanyakan betapa mahalnya harga tiket pesawat terbang ke daerah timur itu. “Harga tiket pesawat ke Papua saat ini Rp 4,9 juta, itu sangat mahal,” kata dia.

Berita terkait

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

3 jam lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

4 jam lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

8 jam lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

13 jam lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

1 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

2 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

3 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya