Rektor UGM: Tony Prasetiantono Piawai Cari Sponsor Kegiatan Siswa

Jumat, 18 Januari 2019 17:37 WIB

Saat jenazah ekonom UGM Tony Prasentiantono dibawa dari rumah duka menuju komplek pemakaman keluarga UGM Sawit Sari Yogya Jumat, 18 Januari 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta -Rektor Universitas Gadjah Mada atau UGM Panut Mulyono turut merasa kehilangan dengan wafatnya sahabat yang juga ekonom UGM Tony Prasetiantono. Begawan yang juga ikon perintis Jazz UGM itu wafat pada Rabu 16 Januari 2019.

BACA: Tony Prasetiantono Ditemukan Meninggal Duduk di Kamar Hotel

Tony, 56 tahun, meninggal diduga akibat serangan jantung saat tengah berada di Jakarta dan telah dimakamkan di Yogya Jumat 18 Januari 2019. “Sejak saya masih menjadi dekan Fakultas Teknik, saya sering minta bantuan beliau cari dana sponsor karena jaringannya luas sekali,” ujar Panut mengenang Tony di sela melayat di rumah duka Jumat 18 Januari 2019.

Panut menuturkan, bukan sekali dua kali ia meminta bantuan Tony mencari dana sponsor untuk kegiatan mahasiswa. Namun berkali kali karena Tony juga menduduki sejumlah jabatan strategis di sejumlah perbankan. Misalnya Tony pernah menjadi komisaris di Bank Mandiri, Kepala Ekonom Bank BNI, juga komisaris independen di Permata Bank dan komisaris independen Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

BACA: Pemakaman Tony Prasetiantono Diiringi Tangis Haru Pelayat

Advertising
Advertising

Dari jaringan dan lobi yang dilakukan Tony itu, Panut mengakui banyak kegiatan mahasiswa UGM terlaksana lancar. Dana sponsor itu paling kerap dipakai untuk membiayai berbagai kompetisi yang diikuti komunitas mahasiswa Fakultas Teknik di luar negeri seperti kompetisi mobil listrik, balap hingga bahan bakar alternatif.

Seperti kompetisi mobil listrik Bimasakti di Jepang tahun 2014 silam yang ikut mengharumkan nama UGM karena ikut mendapat peringkat terbaik meski bukan juara satu. “Setiap dana sponsor yang dilobi lewat pak Tony itu nilainya ratusan juta rupiah, biasanya untuk dana kompetisi mahasiswa di luar negeri,” ujarnya.

Meski banyak membantu mencarikan sponsor, ujar Panut, Tony tak pernah sekalipun meminta balas budi pada almamaternya itu. “Beliau yang menghubungkan komunitas mahasiswa UGM itu dengan sponsor dan memintakan dananya, tapi tak pernah meminta balas budi sedikit pun,” ujarnya.

Panut sendiri secara keilmuan kurang mendalami apa pemikiran fundamental Tony di bidang ekonomi karena berbeda jurusan dengannya yang intens di bidang engineering. Hanya saja sebagai sahabat lama, ia tahu Tony dari tulisan-tulisannya soal ekonomi. Terutama soal pemerataan pembangunan dan upaya memperkecil kesenjangan ekonomi di tanah air.

“Yang saya ingat dari tulisan beliau soal prinsip keadilan ekonomi, karena itu sampai saat ini yang menjadi sumber persoalan bangsa,” ujarnya mengenang Tony Prasetiantono.

Berita terkait

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

4 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

6 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

6 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

6 hari lalu

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

6 hari lalu

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

6 hari lalu

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

6 hari lalu

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

7 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya