BPS: Neraca Perdagangan Desember 2018 Defisit USD 1,1 Miliar

Selasa, 15 Januari 2019 12:03 WIB

Neraca Perdagangan Juli 2017 Defisit

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan pada Desember 2018 mengalami defisit sebesar US$ 1,1 miliar. Defisit ini tercatat lebih kecil dibandingkan dengan November 2018 yang mencapai US$ 2,05 miliar.

Baca juga: BI Sebut Defisit Neraca Perdagangan Alami Tren Penurunan

"Masih defisit tapi mengecil kalau dilihat. Kalau defisit di bulan Desember, defisit sedikit berbeda karena disebabkan oleh defisit migas dan non migas," kata Kepala BPS Suhariyanto saat mengelar rilis data di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 15 Januari 2018.

November 2018, BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 2,05 miliar. Nilai defisit ini disebabkan posisi neraca ekspor yang tercatat sebesar US$ 14,83 miliar atau lebih rendah dibandingkan nilai neraca impor sebesar sebesar US$ 16,88 miliar.

BPS juga mencatat baik ekspor dan impor masing-masing nilainya turun. Nilai ekspor per November turun 6,69 persen menjadi US$ 14,83 miliar disebabkan penurunan ekspor migas. Sedangkan nilai impor sebesar US$ 16,88 miliar atau turun 4,47 persen dibandingkan Oktober 2018.

Suhariyanto menjelaskan bahwa nilai ekspor Desember 2018 mencapai angka US$ 14,18 miliar. Angka ini tercatat turun sebesar 4,89 persen secara month to month atau dibandingkan dengan November 2018. Penurunan ini disumbangkan paling besar oleh migas yang mencapai 27,34 persen dan ekspor non migas yang turun sebesar 8,15 persen.

Sementara itu, nilai impor pada Desember 2018 mencapai angka US$ 15,28 miliar. Nilai impor bulan tersebut tercatat juga menurun sebesar 9,60 persen dibanding November 2018. Penurunan impor ini paling besar disumbang kan impor migas yang mencapai 31,45 persen sedangkan non migas mencapai 5,14 persen.

Dengan kondisi demikian, total defisit sepanjang tahun dari Januari-Desember 2018 defisit perdagangan mencapai angka US$ 8,57 miliar. Defisit sepanjang tahun ini paling banyak disumbangkan defisit migas US$ 12,4 miliar.

"Karena itu pemerintah masih punya punya pekerjaan untuk menggerakkan ekspor sehingga bisa positif, meskipun banyak tantangan, karena ke depan pertumbuhan ekonomi global tidak terlalu menggembirakan," kata Suhariyanto.

Baca berita lain soal neraca perdagangan di Tempo.co

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.

Baca Selengkapnya