Jusuf Kalla Yakin Pemilu Tak Ganggu Ekonomi Domestik, Sebab...

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 12 Januari 2019 01:23 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberi keterangan pada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, 20 Desember 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemilihan umum (Pemilu) tak bakal menganggu kondisi ekonomi domestik.

JK mengatakan hal ini karena Pemilu 2019 tak menyebabkan konflik di masyarakat.
Baca : Jusuf Kalla Puas dengan Persiapan TKN Hadapi Debat Capres

"Kenyataannya berbeda dengan negara lain, seperti Filipina, Pakistan, atau di Thailand. Pemilu tidak menyebabkan katakanlah konflik di masyarakat. Karena itu ekonomi kita tidak terganggu," kata Kalla ditemui usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Jumat 11 Januari 2019.

Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan merupakan pertemuan tahunan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam acara kali ini sejumlah pimpinan lembaga negara seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Hadir pula dalam acara ini, pimpinan asosiasi dan Lembaga Jasa Keuangan serta pimpinan pondok pesantren dan pengurus 41 Bank Waka! Mikro yang telah beroperasi. Adapun pertemuan tahun ini mengangkat tema “Kolaborasi Membangun Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan."

Kalla melanjutkan, malahan dengan adanya Pemilu diharapkan justr mampu meningkatkan konsumsi masyarakat. Sehingga diharapkan ekonomi domestik juga ikut terdorong dengan tumbuhnya konsumsi domestik.
Simak juga :
Banggakan Doni Monardo, JK: Kepala BNPB Baru Langsung Kerja Coba

Advertising
Advertising

Karena itu, JK berpesan kepada para investor untuk melihat langsung saat menyikapi kondisi ekonomi dalam tahun politik. Dia menuturkan ekonomi akan berjalan dengan baik, terpisah antara politik yang riuh rendah.

"Lihat aja keadaannya. Kita tidak terpengaruh. Jadi keamanan baik sehingga tidak perlu investor itu (khawatir). Dan terbukti dengan pasar keuangan. Kurs kita juga lebih kuat," demikian Jusuf Kalla.

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

15 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

4 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

4 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

5 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

7 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

7 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

8 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya