Luhut Minta Investor Cina Gandeng Partner Lokal

Jumat, 11 Januari 2019 11:55 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan seusai memberikan keterangan di kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, Jumat, 2 November 2018. Luhut memberikan keterangan terkait pose satu jari dalam penutupan forum IMF di Bali beberapa waktu lalu. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengadakan pertemuan dengan sejumlah investor/calon investor dari Cina pada Kamis, 10 Januari 2019. Dalam pertemuan tersebut Luhut membahas pengembangan kawasan industri bisnis di Morowali atau Indonesia Morowali Industrial Park.

BACA:Luhut: Jika Pengelolaan Utang Berbahaya, Respons Market Gak Bagus

Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengatakan pemerintah mendorong upaya pengembangan kawasan industri ini tetapi ada syarat yang tidak boleh diabaikan. "Syaratnya, anda harus menggandeng partner lokal. Hal ini tidak boleh ditawar. Tentunya kerja sama itu harus menguntungkan kedua belah pihak," kata Luhut seperti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat 11 Januari 2019.

Dalam pertemuan itu turut hadir Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin. Kemudian, hadir pula CEO dari Busana Aparel Grup, Maniwanen yang mewakili sektor swasta dan berbicara tentang prospek bisnis di Indonesia dan aktivis reformasi Hariman Siregar.

Dalam acara gelaran makan malam tersebut, Luhut mengungkapkan keinginan pemerimtah untuk mendekatkan industri hulu dan hilir dalam satu kawasan. Dengan cara ini, tingkat impor dari proses industri diharapkan bisa berkurang.

Advertising
Advertising

BACA:Laporan Bank Dunia Soal Infrastruktur, Luhut: Pencapaian Bagus

Saat ini, kawasan industri Morowali telah menghasilkan produk baja karbon serta batu baterai. Dengan berada dalam satu kawasan diharapkan ada produk turunan dari proses industri baja di wilayah ini.

Khusus mengenai produksi batu baterai, Luhut menyarankan investor untuk memfokuskan produk untuk sepeda motor. Selain itu, produk baterai untuk kendaraan umum dan juga batu barerai untuk mobil pribadi.

"Produk baterai yang dihasilkan nantinya difokuskan pada baterai untuk sepeda motor, lalu baterai untuk kendaraan umum baru setelah itu baterai untuk kendaraan pribadi," kata dia.

Luhut melanjutkan kerja sama dengan partner lokal bukan saja hanya di bidang industri. Ia menuturkan, Universitas Tsinghua dari Beijing telah menyatakan minat untuk mendirikan pusat riset di Morowali. Pembangunan pusat riset ini tentunya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia.

Berita terkait

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

11 jam lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

14 jam lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

16 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

19 jam lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

20 jam lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

20 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

22 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

22 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya