Sri Mulyani Bantah Dana Bansos Naik Dua Kali Lipat Karena Pemilu

Selasa, 8 Januari 2019 14:22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pengarahan dalam Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2019 di Kemenkeu, Jakarta, Senin 10 Desember 2018. Dalam kesempatan itu Sri Mulyani mengingatkan pemerintah daerah tidak menggunakan makelar untuk proses pencairan dana transfer ke daerah karena tidak sesuai dengan tata kelola yang berlaku. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani membantah bahwa kenaikan dana bantuan sosial atau Bansos yang naik dua kali lipat karena terkait dengan pemilihan umum (Pemilu) pada April 2019. Menurut dia, kenaikan jumlah dana tersebut karena memang sejak 2012 dana tersebut belum pernah naik.

Simak: Sri Mulyani: Dana Penanggulangan Bencana Tahun Ini Rp 15 Triliun

"Naikkan dua kali lipat ada yang bilang itu menjelang Pemilu, padahal sejak 2012 itu belum ada adjustment terhadap inflasi, sehingga kemampuan penerimaan mereka menurun sebetulnya," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2019, Hotel Ritz Charlton, Jakarta Selatan, Selasa 8 Januari 2019.

Total anggaran Kementerian Sosial pada 2019 mencapai angka Rp 58,9 triliun. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada 2018 yang hanya mencapai angka Rp 43,2 triliun. Jika dihitung-hitung total dana Bansos menjadi penyerap terbesar dari total anggaran Kementerian Sosial. Dari total anggaran dana Kementerian 2019 tersebut sebanyak 92,18 persen diserap untuk Bansos.

Program Bansos yang terbesar adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan untuk pangan. Adapun program inilah yang disebut-sebut naik dua kali lipat. Pemerinah beralasan naiknya dana bantuan karena berubahnya indeks bantuan PKH sebesar 100 persen khususnya untuk kondisional pendidikan dan kesehatan. Misalnya untuk kesehatan naik dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 2,4 juta. Adapula, bantuan pendidikan SD naik menjadi Rp 900.000 dari sebelumnya Rp 450.000 per siswa.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani menjelaskan, bantuan dana Bansos ini menjadi perhatian pemerintah khususnya sebagai salah satu fokus pemerintah sebagai bagian dari kebijakan pembangunan manusia. Hal ini salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia sebagai bagian dari salah satu fokus kebijakan pemerintah pada 2019.

Dana bantuan ini, kata Sri Mulyani, menjadi penting karena untuk meningkatkan daya saing ekonomi dibutuhkan kemampuan masyarakat untuk mengakses pendidikan. Selain itu juga tentu membutuhkan sumber daya manusian yang sehat. "Inilah fokus policy kebijakan kita," kata Sri Mulyani.


Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya