Pengamat Sebut Rupiah Menguat di Awal Tahun Hanya Sementara

Minggu, 6 Januari 2019 08:35 WIB

Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan pemerintah tetap harus waspada meskipun pada pekan awal tahu 2019 nilai tukar rupiah tercatat menguat. Sebab, dia mengatakan penguatan tersebut diprediksi hanya sementara saja.

Simak: Akhir Pekan Pertama 2019, Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat

"Apakah ini akan terus berlangsung sepanjang tahun 2019? Harapannya tentu iya seperti itu, tapi itu too good to be true," kata Piter kepada Tempo, Sabtu 5 Januari 2018.

Mengawali pekan pertama 2019, nilai tukar rupiah mulai menunjukkan keperkasaannya dengan ditopang data fundamental Indonesia yang cukup baik. Pada Jumat lalu, rupiah tercatat bisa menguat mencapai level Rp 14.390 per dolar AS di pasar sekunder atau menguat sebanyak 178 poin sekitar 1,23 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

Bahkan pada penutupan perdagangan rupiah mampu menembus level Rp 14.270 per dolar AS naik 147 poin atau 1,02 persen. Selain itu, penguatan rupiah tersebut menjadikan nilai tukar mata uang ini memimpin klasemen pada mata uang dia Asia terhadap penguatan terhadap dollar AS.

Advertising
Advertising

Piter menuturkan, kondisi rupiah saat ini masih dipengaruhi oleh banyaknya modal asing yang masih karena kebutuhan investasi pada perekonomian lebih tinggi dari pada tabungan. Selanjutnya modal asing yang masuk tersebut memang didominasi sejumlah portfolio atau melalui surat utang. Dua kondisi ini, kata dia, menyebabkan rupiah kita sangat rentan terhadap pergerakan modal asing.

Menurut Piter, pemerintah dan investor dalam negeri masih tetap harus waspada terhadap sentimen-sentimen dari luar seperti kebijakan suku bunga The Fed, perkembangan politik di Amerika Serikat, proses Brexit hingga perkembangan politik dan ekonomi di Argentina dan Turki. Selain itu, kebijakan negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC dan perkembangan politik di Timur Tengah tentu perlu juga diperhatikan.

Sebab, Piter menjelaskan dinamika global masih lebih banyak yang tidak bisa tertebak. Misalnya masih mungkinnya kenaikan suku bunga The Fed dan perang dagang yang belum terjamin akan berhenti.

"Selain itu banyak isu lain yang bisa mengubah persepsi dan keyakinan investor asing. Ketika semua berubah arah tentu rupiah akan kembali terguncang," kata Piter.


Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

6 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

8 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

9 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

15 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya