Inflasi 2018 Rendah, Darmin: Pemerintah Bisa Kendalikan Harga

Rabu, 2 Januari 2019 15:40 WIB

Inflasi Ramadan-Idul Fitri Terendah dalam Tiga Tahun

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut rendahnya tingkat inflasi sepanjang 2018 bukan disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat. Melainkan, karena pemerintah bisa mengendalikan kebutuhan masyarakat yang diukur inflasinya, misalnya pangan, distribusi, perhubungan, hingga pendidikan.

Baca juga: BI: Inflasi Minggu Keempat Desember 0,56 Persen

"Jadi kalau anda bilang karena demand rendah, ya enggak, karena di awal tahun kita tinggi sekali, kita coba perlambat," ujar Darmin Nasution di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2018.

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi sepanjang tahun 2018 adalah sebesar 3,13 persen. Angka tersebut lebih rendah dari target pemerintah yaitu 3,5 persen.

Angka inflasi sepanjang tahun 2018 itu juga lebih rendah ketimbang pada tahun 2017. Kala itu, inflasi tahunan tercatat pada level 3,61 persen. Inflasi tertinggi pada tahun 2018 terjadi pada bulan Januari dan Desember masing-masing sebesar 0,62 persen.

Pada tahun 2019 pemerintah masih mematok angka yang sama untuk angka inflasi, yaitu 3,5 plus minus 1 persen. Darmin optimistis angka inflasi tahun ini bisa lebih baik ketimbang inflasi tahun lalu. "Kita bisa kendalikan lebih baik," kata Darmin.

Advertising
Advertising

Darmin lantas mengenang pada Januari 2018 inflasi terpantau tinggi. Angka tersebut, ujar dia, sempat membuat cemas lantaran dikhawatirkan angka inflasi akan meledak berlebihan. "Tapi kemudian bisa turun sedikit demi sedikit, ingat enggak Februari dan Maret itu negatif inflasinya, tapi Januari tinggi."

Selama tahun 2018, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, antara lain kelompok bahan makanan sebesar 3,41 persen dengan andil 0,68 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 3,91 persen dengan andil 0,67 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 2,43 persen dengan andil 0,6 persen, serta kelompok sandang sebesar 3,59 persen dengan andil 0,23 persen.

Selain itu, kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 3,14 persen dengan andil 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 3,15 persen dengan andil 0,24 persen, serta kelompok trasportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 3,16 persen dengan andil 0,56 persen.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

5 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya