Ekonom: Debat Capres yang Pas Soal Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 1 Januari 2019 19:52 WIB

Pekerja melakukan pekerjaan pembangunan gedung betingkat di Jakarta, Senin, 5 November 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen (year-on-year), lebih tinggi dibanding 2017. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan topik yang pas untuk dibahas dalam debat calon presiden adalah pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Dia menilai pertumbuhan ekonomi yang saat ini sekitar 5 persen, masih belum cukup.

BACA: Bank Indonesia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2018 5,1 Persen

"Kita tidak bisa terus menggunakan alasan kondisi global. Vietnam, Philipina mampu tumbuh di atas 6 persen. Kita juga harus bisa," kata Piter saat dihubungi, Selasa, 1 Januari 2018.

Piter mengatakan para calon presiden perlu memaparkan kebijakan apa yang bisa memacu agar terjadi lompatan pertumbuhan ekonomi, setidaknya menjadi 6 persen.

"Topik pembahasan lebih ke pemahaman arti pertumbuhan ekonomi dan kebijakan yang dibutuhkan untuk melakukan lompatan pertumbuhan," kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Piter presiden harus diberikan pemahaman bahwa Indonesia butuh lompatan pertumbuhan. "Pertumbuhan 5 persen itu tidak cukup. Kita tidak bisa terus berdalih pertumbuhan kita bergantung kondisi global. Lalu apa yang harus dilakukan," kata Piter.

Setelah itu, kata dia, topik yang dibahas mengenai kebijakan apa yang bisa mengurangi kesenjangan. Hal itu bertujuan agar kue pertumbuhan ekonomi itu bisa lebih dinikmati oleh kelompok menengah bawah.

Lebih lanjut Piter mengatakan pemaparan mengenai kesenjangan, kemiskinan dan pengangguran menjadi penting dalam bahasan pertumbuhan ekonomi. "Kebijakan apa yang diambil oleh kandidat presiden untuk mengatasi semua permasalahan itu. Kita Perlu mendengar kebijakan terobosan. Bukan kebijakan yang itu-itu lagi," kata Piter.

Debat capres pertama akan berlangsung pada 17 Januari 2019. Debat perdana itu akan disiarkan oleh tiga stasiun televisi, yaitu Televisi Rebuplik Indonesia atau TVRI, Kompas TV, dan Rajawali TV atau RTV. Debat juga akan disiarkan di Radio Republik Indonesia atau RRI.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

22 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

11 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya