Pesan Luhut ke Prabowo: Kampanye Boleh asal Jangan Menyesatkan

Kamis, 27 Desember 2018 19:28 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan seusai memberikan keterangan di kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, Jumat, 2 November 2018. Luhut memberikan keterangan terkait pose satu jari dalam penutupan forum IMF di Bali beberapa waktu lalu. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, berpesan kepada tokoh-tokoh politik untuk memberikan informasi yang jujur kepada masyarakat. Pesan tersebut juga diperuntukkan kepada Calon Presiden Prabowo Subianto, yang mengatakan perekonomian Indonesia sama seperti negara-negara Afrika.

BACA: Menteri Luhut Minta Ahli Selidiki Penyebab Tsunami Selat Sunda

"Saya enggak ada masalah, kampanye silakan, saya senang lihat kampanye, tapi sebagai yang senior, kita ini jangan bohong, jangan memberikan kampanye menyesatkan," ujar Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Kamis, 27 Desember 2018.

Menurut Luhut, pernyataan Prabowo mengenai perekonomian Indonesia tersebut, merupakan kebohongan dan tidak baik. Pernyataan tersebut, kata Luhut, akan menyesatkan masyarakat.

Selain itu, Luhut juga meminta masyarakat untuk memverifikasi data-data atau informasi yang disampaikan oleh tokoh tertentu lewat institusi terpercaya. "Masa kamu lebih percaya ke pribadi daripada institusi Bloomberg, World Bank," kata Luhut.

Advertising
Advertising

BACA: Kwik Kian Gie: Keuangan Negara Era Jokowi Terbebani Infrastruktur

Luhut tidak mempermasalahkan gaya kampanye Prabowo yang mengangkat isu perekonomian. Namun, dia mengatakan, apa yang disampaikan Prabowo di hadapan masyarakat harus berdasarkan fakta yang ada, bukan kebohongan belaka.

Sebelumnya, pada pidato Prabowo di gedung Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Solo Ahad pekan lalu, dia mengatakan masih banyak penduduk Indonesia yang hidup pas-pasan. Dia menyebut kondisi Indonesia saat ini berada setingkat dengan negara-negara miskin lainnya di Benua Afrika.

Beberapa negara miskin yang disebut Prabowo antara lain Haiti dan Rwanda. "Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di benua Afrika: ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo tersebut, menurut Luhut adalah sebuah kebohongan. "Indonesia bahkan kemarin dari Bloomberg Brasil memimpin negara emerging market di tahun 2019," ucap Luhut.

Berita terkait

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

4 jam lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

7 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

7 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

7 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

8 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

13 jam lalu

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

Bappenas mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

14 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

15 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

15 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya