Seorang pekerja beraktivitas di sisi tol Salatiga-Boyolali di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Desember 2018. Para pemudik memanfaatkan ruas tol Salatiga-Boyolali yang dioperasikan secara fungsional dengan tarif gratis selama mudik liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 sebagai jalur cepat dari arah Semarang menuju Solo dan Ngawi. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mencatat sebanyak 59.000 kendaraan belum kembali ke Jakarta usai libur Natal 2018. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan selama libur natal pada 21-25 Desember 2018 dirinya mencatat sebanyak 421 ribu kendaraan telah keluar dari Jakarta.
"Sampai Selasa, 25 Desember 2018 dari yang keluar sebanyak 420 ribu, baru 361 ribu kendaraan yang sudah kembali. Artinya masih ada 59 ribu kendaraan yang belum kembali," kata Budi saat mengelar konferensi pers di kantornya, Rabu 26 Desember 2018.
Adapun catatan tersebut diperoleh dari kendaraan yang telah keluar dari Jakarta melalui Gerban Tol Jakarta-Cikampek. Budi memperkirakan sebanyak 59 ribu kendaraan masih menikmati liburan hingga tahun baru atau pada 1 Januari 2019.
Budi berharap, arus puncak balik melalui Jakarta-Cikampek saat tahun baru mendatang tidak akan terjadi kemacetan yang cukup panjang. Kalaupun mungkin, kata dia, hanya akan terjadi kepadatan seperti biasa bukan kemacetan.
Menurut Budi, perkiraan tersebut didasarkan atas beberapa hal. Seperti masih berhentinya beberapa pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek. Dan juga masih adanya kebijakan pembatasan kendaraan dengan muatan berat.
Karena itu, Budi yakin kemacetan seperti pada masa lebaran tidak akan terjadi kecuali kemungkinan terjadinya kepadatan kendaraan. Hal ini pun, lanjut Budi, juga telah diantisipasi oleh Kementerian. "Antrean okelah, tapi kemacetan saat seperti lebaran enggak akan terjadi dan kami sudah antisipasi itu," kata dia.