Phapros jadi Perusahaan yang Terakhir IPO di BEI Tahun Ini

Rabu, 26 Desember 2018 11:36 WIB

Karyawan beraktivitas saat pembukaan perdagangan saham 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 Januari 2018. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - PT Phapros Tbk. perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan alat kesehatan telah melakukan pencatatan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia pada hari ini. Dengan kode emiten PEHA perusahaan farmasi yang memproduksi Antimo ini melakukan pencatatan saham seiring dengan kinerja perusahaan yang sedang tumbuh.

Baca: Lepas 10,34 persen Saham ke Publik, Garudafood Resmi IPO

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami mengatakan selama ini penjualan saham Phapros dijual lewat pasar konvensional. Akibatnya harga saham tidak memiliki standar yang jelas.Dengan pencatatan ini harga saham diharapkan terstandarisasi.

"Selain itu, supaya Phapros dapat memaksimalkan posisinya sebagai perusahaan terbuka untuk membuka akses kepada sumber pendanaan pasar modal yang lebih menguntungkan" kata Sri Utami yang akrab disapa Emmy ini di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Desember 2018.

Paphros merupakan anak usaha salah satu Badan Usaha Milik Negara atau BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Kepemilikian saham BUMN Rajawali Nusantara di Phapros telah mencapai 56,7 persen. Sedangkan sisanya dimiliki oleh investor retail.

Advertising
Advertising

Emiten berkode saham PEHA ini tercatat menjadi perusahaan ke-57 yang melakukan listing atau menjadi perusahaan terakhir yang IPO di bursa pada 2018. PEHA menerbitkan 840 juta lembar saham dengan harga Rp 1.198 per lembar.

Meski telah mencatatkan saham di BEI, Phapros belum menerbitkan emisi saham maupun obligasi. Hal ini, karena banyak ingin pemegang saham merupakan pemegang saham lama yang belum banyak mengenal pasar saham. Akibatnya saham PEHA saat ini masih akan berada di papan pengembangan bukan di papan utama.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan audit per September 2018, kinerja perseroan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini ditandai dengan raihan pendapatan sebesar Rp 697 miliar atau meningkat 8,8 persen dibanding pendapatan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan di sisi laba bersih mengalami pertumbuhan yang jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 33,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca: Moeldoko: Banyak IPO di BEI Penanda Investor Yakin Ekonomi Kuat

“Posisi per November 2018, Phapros telah membukukan laba sebesar Rp 161 miliar. Hal ini sesuai dengan harapan komisaris dan direksi untuk growing double digit,” ucap Emmy.

Simak berita menarik lainnya terkait IPO hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

8 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

14 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya