BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 20 Desember 2018 14:38 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa, 27 November 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari

Jakarta - Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6 persen. Keputusan itu dikeluarkan melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan di Kantor Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu-Kamis, 19-20 Desember 2018.

Baca juga: BI Diprediksi Ikuti Langkah The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan

"BI meyakini tingkat suku bunga tersebut konsisten menurunkan CAD (defisit transaksi berjalan) ke batas aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik, serta mempertimbangkan tren suku bunga global beberapa waktu ke depan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengumumkan keputusan hasil RDG, Kamis, 20 Desember 2018.

Keputusan mempertahankan BI 7 DRR tersebut juga diikuti dengan kebijakan mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen. Sedangkan Lending Facility dipertahankan 6,75 persen. Langkah BI tersebut berbeda dengan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan moneter yang berakhir kemarin.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan BI akan menahan bunga di level 6 persen lantaran sudah melakukan pre-emptive dengan menaikkan suku bunga sebelum Fed Rate naik. "Jadi pelaku pasar pun sudah price in soal kenaikan suku bunga The Fed," ujar dia.

Belum lagi, kata Bhima, sinyal The Fed yang akan dovish di 2019, yaitu dengan hanya menaikkan suku bunga dua kali akan menempatkan rupiah pada posisi menguat. Dengan demikian, BI dinilai belum perlu menaikkan bunga.

"Lebih baik gunakan cadev (cadangan devisa) untuk stabilisasi kurs jangka pendek. Lagipula posisi cadev naik menjadi US$ 117 miliar di November," ujar Bhima. Ia menyebut adanya risiko blunder terhadap ekonomi apabila BI terlalu agresif menaikkan suku bunga.

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

23 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

4 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya