The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga 25 Basis Poin

Ilustrasi bursa efek Amerika dan nilai mata uang dollar Amerika. Getty Images
Ilustrasi bursa efek Amerika dan nilai mata uang dollar Amerika. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya dalam pertemuan kebijakan moneter yang berakhir pada Rabu lalu waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Suku bunga acuan (Fed Funds Rate atau FFR) dinaikkan sesuai perkiraan yakni sebesar 25 basis poin ke kisaran 2,25-3,5 persen.

Baca: Tanggapan Darmin Nasution Soal BI Naikkan Suku Bunga

Kenaikan suku bunga ini adalah kali keempat dilakukan sepanjang 2018. Pada saat yang sama, The Fed juga memproyeksikan langkah penaikan suku bunga yang lebih sedikit pada tahun depan. Selain itu The Fed mengisyaratkan siklus pengetatan yang mendekati akhir dalam menghadapi volatilitas pasar keuangan dan perlambatan pertumbuhan global.

Sementara itu, proyeksi terbaru yang dirilis pada hari yang sama menunjukkan para pembuat kebijakan memperkirakan dua kali penaikan suku bunga pada 2019 dan satu kali penaikan pada 2020.

Hal ini berbeda dengan proyeksi sebelumnya pada September yang mengindikasikan tiga penaikan suku bunga tahun depan dan satu kali penaikan pada tahun berikutnya. Perubahan ini seakan mencerminkan erosi keyakinan dalam hal prospek perekonomian.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuannya berakhir, The Fed mengatakan risiko terhadap ekonomi tampak kurang lebih seimbang. Namun otoritas moneter AS tersebut akan terus memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global serta menilai implikasinya terhadap prospek ekonomi.

Ekonomi AS sendiri dinyatakan telah tumbuh dengan tingkat yang kuat dan pasar kerja terus membaik. The Fed juga mencatat bahwa sedikit kenaikan suku bunga secara bertahap akan diperlukan. Hal ini mengindikasikan persiapannya untuk menghentikan menaikkan biaya pinjaman.

Keputusan The Fed untuk kembali menaikkan biaya pinjaman kemungkinan akan menyulut kekesalan Presiden AS Donald Trump, yang telah berulang kali mengkritik langkah pengetatan The Fed dan menilainya mengacaukan ekonomi.

Penaikan suku bunga oleh The Fed dilakukan guna mengurangi dorongan yang diberikan kebijakan moneter terhadap ekonomi. Ekonomi dinilai tumbuh lebih cepat dari apa yang dilihat oleh para pembuat kebijakan sebagai tingkat yang berkelanjutan.

Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa perekonomian Negeri Paman Sam bisa bergejolak pada tahun depan. Hal ini dikhawatirkan terjadi ketika dorongan fiskal dari pengeluaran dan paket pemotongan pajak senilai US$1,5 triliun memudar dan ekonomi global melambat.

The Fed juga membuat penyesuaian teknis, dengan menaikkan suku bunga yang dibayarkannya atas cadangan bank di bank sentral itu sebesar hanya 20 basis poin, demi memberikan kontrol yang lebih baik seputar suku bunga dan menjaganya tetap dalam kisaran yang ditargetkan.

Kendati demikian, arah kenaikan suku bunga yang digambarkan dirasa lebih agresif daripada yang pasar perkirakan. Sebelum pertemuan ini, para pedagang berspekulasi bahwa The Fed akan menyampaikan tidak lebih dari satu kenaikan suku bunga pada tahun depan.

Bursa saham AS melorot pascarilis pernyataan The Fed. Sementara itu, dolar AS, yang melemah sebelum keputusan, kembali mendapatkan sedikit kenaikannya terhadap sebagian besar mata uang utama.

Baca: Rating Negatif Utang Perbankan Dipengaruhi Kenaikan Suku Bunga

“Saya rasa pasar ingin mendengar lebih banyak dalam hal jeda (pengetatan suku bunga),” kata Jamie Cox, managing partner di Harris Financial Group, Virginia, seperti dilansir Reuters. “Ini tidak se-dovish seperti yang diperkirakan, tetapi saya yakin The Fed pada akhirnya akan mundur lebih jauh saat kita memasuki tahun baru.”

BISNIS




Berita Selanjutnya





Lanjutkan Tren Kenaikan, Harga Emas Antam di Level Rp 1.096.000 per Gram

4 hari lalu

Petugas menunjukkan logam mulia ukuran 25 gram di Butik Emas, Jakatarta, 20 Maret 2018. Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang (Antam) hari ini naik sebesar Rp2.000 per gram. Tercatat harga emas Antam 1 gram dijual Rp650 ribu per gram. TEMPO/Tony Hartawan
Lanjutkan Tren Kenaikan, Harga Emas Antam di Level Rp 1.096.000 per Gram

Dalam perdagangan hari ini, Jumat, 24 Maret 2023, harga emas Antam berada di level Rp. 1.096.000 per gram.


Harga Minyak Diprediksi Menguat hingga US$ 73,84 per Barel, Didorong Peningkatan Permintaan dari China

4 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Diprediksi Menguat hingga US$ 73,84 per Barel, Didorong Peningkatan Permintaan dari China

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga minyak dunia menguat di rentang US$ 66,69 hingga US$ 73,84 per barel.


Harga Emas Dunia Diprediksi Menguat, Begini Kata Analis

4 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Emas Dunia Diprediksi Menguat, Begini Kata Analis

PT Laba Forexindo Berjangka memprediksi harga emas menguat di rentang US$ 1.926,10 hingga US$ 2.013,20 per troy ounce hari ini.


Inflasi Inggris Naik Tak Terduga, Bank of England Bakal Naikkan Suku Bunga?

5 hari lalu

Bank of England. AP/Matt Dunham
Inflasi Inggris Naik Tak Terduga, Bank of England Bakal Naikkan Suku Bunga?

Inflasi Inggris naik tidak terduga menjadi 10,4 persen pada Februari. Ini kemungkinan akan mendorong Bank of England atau BoE untuk menaikkan suku bunga pada hari ini.


Naik Rp 13 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.084.000 per Gram

5 hari lalu

Petugas menunjukkan logam mulia ukuran 25 gram di Butik Emas, Jakatarta, 20 Maret 2018. Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang (Antam) hari ini naik sebesar Rp2.000 per gram. Tercatat harga emas Antam 1 gram dijual Rp650 ribu per gram. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Rp 13 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.084.000 per Gram

Harga emas Antam naik Rp 13 ribu menjadi Rp 1.084.000 per gram dalam perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2023.


Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

5 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Chen Aizhu
Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

PT Laba Forexindo Berjangka memprediksi harga minyak dunia melemah di rentang US$ 63,29 hingga US$ 71,48 per barel dalam perdagangan hari ini.


Analis Prediksi Harga Emas Melemah, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Analis Prediksi Harga Emas Melemah, Ini Penyebabnya

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia melemah di rentang US$ 1.903,10 hingga US$ 1.974,10 per troyounce dalam perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2023.


Turun Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.074.000 per Gram

6 hari lalu

Pedagang menata emas Antam di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Presentase penurunan harga emas Antam 1,4 persen membuat harga emas kini menjadi Rp922 ribu per gram. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Turun Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.074.000 per Gram

Penurunan harga emas Antam sejalan dengan melemahnya harga emas dunia.


Harga Emas Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

6 hari lalu

Ilustrasi emas batangan. Sumber: Global Look Press / rt.com
Harga Emas Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

Senin, 20 Maret 2023, harga emas sempat melewati level US$2.000 per troy ounce untuk pertama kali dalam setahun.


Analis Prediksi Harga Emas Dunia Melemah, Ini Penyebabnya

7 hari lalu

Emas batangan 50g siap dicetak di foto di pabrik penyulingan dan pabrikan batangan Argor-Heraeus di Mendrisio, Swiss, 13 Juli 2022. REUTERS/Denis Balibouse
Analis Prediksi Harga Emas Dunia Melemah, Ini Penyebabnya

Analis memprediksi harga emas bakal melemah di rentang USD 1.942 hingga USD 2.000,10 per troyo unce, dalam perdagangan Selasa, 21 Maret 2023