Devisa yang Masuk Selama Pertemuan IMF - Bank Dunia Rp 396 Miliar
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 18 Desember 2018 21:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional alias Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan devisa yang masuk selama perhelatan pertemuan rutin IMF - Bank Dunia adalah Rp 396 miliar. "Sebanyak Rp 341 miliar dari peserta luar negeri dan Rp 55 miliar dari IMF atau Bank Dunia karena mereka juga host, selain pemerintah Indonesia," ujar dia di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa, 18 Desember 2018.
Baca: Luhut Pandjaitan Beberkan Dampak Pasca Pertemuan IMF - Bank Dunia
Bambang mengatakan pengeluaran para peserta pertemuan IMF - Bank Dunia lebih dari dua kali lipat lebih banyak ketimbang turis biasa. Pengeluaran dari wisatawan asing umumnya rata-rata US$ 1.200. Peserta IMF - WB, kata dia, bisa mengeluarkan sekitar US$ 2.800. "Karena yang datang CEO kelas dunia dan pejabat berbagai negara."
Secara menyeluruh, Bambang mengatakan total dampak langsung perhelatan tersebut terhadap ekonomi di Bali adalah Rp 5,5 triliun selama periode 2017-2018. Dampak itu terdiri antara lain dari Rp 3,05 triliun total investasi untuk infrastruktur dan Rp 582 miliar pengeluaran peserta. Apabila dilihat rinciannya, pengeluaran itu terdiri dari Rp 341,2 miliar total pengeluaran peserta mancanegara dan Rp 240,9 miliar peserta domestik. Pengeluaran peserta IMF - WB sebagian besar digunakan untuk akomodasi, makanan, minuman, dan kriya tangan.
Lalu, Bambang mengatakan perhelatan tahunan itu juga mendongkrak pariwisata di Bali, kendati Badan Pusat Statistik sempat mengumumkan data wisatawan pada bulan Oktober lebih rendah ketimbang bulan September. "Secara ilmu pariwisata, Oktober memang low season, sementara September masih mendapatkan limpahan dari peserta libur musim panas," ujar dia.
Namun, apabila dilihat, gap antara jumlah turis bulan Oktober dan September 2018 lebih kecil ketimbang tahun lalu. Pada Oktober tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara pada Oktober 2017 dibanding September 2017 turun 15,8 persen. Sementara pada tahun ini hanya turun 7,2 persen.
Pertemuan tahunan itu juga menaikkan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui bandara Bali dan Soekarno-Hatta. Ketimbang tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk dari Bandara Ngurah Rai naik 11 persen dari 464.703 orang menjadi 515.859 orang. Sementara wisatawan mancanegara yang masuk melalui Soekarno - Hatta naik 4,9 persen dari 232.014 menjadi 243.320 orang.
Berdasarkan perhitungan Bappenas, pertemuan tahunan IMF - Bank Dunia itu juga berkontribusi menaikkan pertumbuhan ekonomi di Bali sebesar 0,41 persen selama 2018 menjadi 6,31 persen. Adapun penciptaan nilai tambah pada 2018 adalah sebesar Rp 969,8 miliar dengan efek pengganda Rp 2,7 triliun.